JAKARTA RAYA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) terus memperkuat peran strategisnya dalam mendorong penguatan ekonomi daerah. Hal ini ditandai dengan diselenggarakannya Rapat Koordinasi Perdana Bidang Penguatan Potensi Daerah (PPD) yang dipimpin oleh Ir. K. Wirawan, Wakil Ketua Umum (Waketum) PPD KADIN, di Jakarta pada Senin (5/5/2025).

Rapat turut dihadiri oleh lima anggota Komite Tetap, penasihat senior Faizal Assegaf, Waketum Komisi Organisasi Taufan Eko N. T., perwakilan dari Kadin Institute Mulya Amri, serta berbagai unsur profesional lintas sektor.

Dalam sambutannya, Wirawan menekankan pentingnya pendekatan yang membumi dan berdampak langsung dalam setiap program yang digulirkan. “Tahun 2025 adalah tahun aksi bagi KADIN. Tiga program unggulan yang kami usung adalah LENTERA (Lele Entaskan Kemiskinan), Daur Emas (Daur Ulang Energi, Material dan Sumber Daya), serta KADIN Goes To Regions termasuk ASEAN. Semua fokus pada penguatan SDM dan aset ekonomi daerah,” jelasnya.

Faizal Assegaf: Aset Daerah Harus Jadi Sumber Kemakmuran

Dalam momen pertamanya tampil mengenakan seragam resmi KADIN, Faizal Assegaf menggarisbawahi pentingnya link and match antara kekuatan lokal dan kepentingan global. Ia menekankan bahwa KADIN sebagai organisasi yang mendapat amanat konstitusi, memiliki peran strategis untuk menjembatani potensi daerah dengan peluang ekonomi global.

“Rakyat daerah adalah pemilik sejati atas lahan, gunung, tambang, hutan, dan laut. Tugas KADIN adalah menyambungkan aset tersebut agar menjadi sumber kemakmuran yang berkelanjutan,” tegas Faizal.

Faizal juga menekankan peran KADIN sebagai instrumen lobi kebijakan dan kajian strategis yang dapat mendorong daerah menjadi pemain penting dalam peta geostrategis nasional dan regional.

Kolaborasi Penuh Warna, Arah Baru KADIN PPD

Struktur tim yang dibentuk Waketum Wirawan kali ini disebut sebagai representasi dari keberagaman dan semangat inklusif. Tim ini melibatkan tokoh kritikus politik, perwakilan buruh dan pengusaha (Raslina Rasyidin), unsur ekonomi Islam dan pesantren (H.M. Syafig Saugi, keluarga PBNU), hingga purnawirawan TNI, mantan diplomat, tenaga medis dan profesional muda.

  • Dalam rakor tersebut, disepakati tiga langkah konkret untuk memastikan arah program dapat dieksekusi dengan baik:
  • Percepatan implementasi program prioritas dan sinergi antarkomite serta mitra strategis.
  • Monitoring dampak nyata berbasis KPI, terutama pengurangan kemiskinan dan peningkatan lapangan kerja.
  • Penguatan kemitraan dengan pemerintah, pelaku usaha, dan generasi muda dalam menciptakan ekosistem potensi daerah yang berdaya saing tinggi.

Menuju Ekonomi Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan

Wirawan berharap bahwa keterlibatan berbagai elemen dalam struktur KADIN PPD dapat melahirkan inovasi dan kolaborasi nyata. “Sinergi yang kuat ini bukan hanya soal memperkuat SDM, tetapi juga menjadikan ekonomi kerakyatan di daerah sebagai fondasi utama pembangunan nasional yang lebih adil dan merata,” ujarnya. (eng)