JAKARTA RAYA, Depok – Polemik alih fungsi bangunan Sekolah Dasar Negeri Pondok Cina 1 atau Pocin 1, apakah bakal dijadikan Masjid Agung atau sekolah berkebutuhan khusus (inklusi), hingga saat ini belum terselesaikan.
Masyarakat Kota Depok menunggu kepastian perutukkan alih fungsi sekolah tersebut langsung dari Wali Kota Depok Supian Suri.
Anggota dewan H. Bambang Sutopo (HBS) mengajak semua pihak untuk berpikir jernih dan tak perlu membenturkan alih fungsi lahan SDN Pocin 1 mau diubah menjadi masjid atau sekolah inklusi.
“Masalah alih fungsi yang wacananya buat masjid dan sekolah tidak perlu berkembang. Awalnya, saat wali kota lama gedung sekokah itu bakal masjid. Tapi, dalam rapat terbuka kemarin, Wali Kota menyampaikan bakal dijadikan sekolah inklusi. Seharusnya, Wali Kota menaympaikan rencana ini lewat peraturan yang ada, ” jelas anggota Komisi C ini.
Karena itu HBS menyebut jika Pemkot Depok menginginkan lembaga pendidikan inklusi perlu ada kajian lebih dalam.
“Pemkot Depok perlu menyampaikan peta kebutuhan dan sebaran bagaimana anak berkebutuhan khusus di Kota Depok, sebagai dasar perencanaan pendirian sekolah inklusi tersebut. Senua harus dijealaskan,” ujarnya sambil menyebutkan rencana alih fungsi sekolah menjadi masjid sudah dibahas dewan dan aparat terkait bahkan sudah diajukan ke Jawa Barat.
Menurut HBS, polemik SDN Pocin 1 sangat sensitif. Dengan demikian segala sesuatunya perlu kebijakan yang berbasis data, partisipatif, transparan, serta memprioritaskan kepentingan jangka panjang masyarakat.
“DPRD Kota Depok siap mendukung kebijakan Pemkot selama prosesnya memenuhi prinsip tata kelola pemerintahan yang baik,” jelasnya. (ema)
Tinggalkan Balasan