JAKARTA RAYA, Depok — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) mendukung penuh rencana alih fungsi SDN Pondok Cina 1 di Kota Depok menjadi sekolah inklusi. Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, saat berkunjung ke SMPN 8 Depok, Kecamatan Cimanggis, Selasa (28/5).
Atip memberikan apresiasi kepada Wali Kota Depok H. Supian Suri yang menggagas pembangunan rumah kreatif anak istimewa di lahan bekas SDN Pondok Cina 1. Program tersebut bertujuan memperkuat pendidikan inklusi bagi siswa berkebutuhan khusus yang belum sepenuhnya mendapat layanan optimal dari tenaga pendidik khusus.
“Ya, kami rasa ini sangat bagus. Jika Pemkot Depok membangun ruang kreatif untuk anak-anak istimewa, itu langkah konkret dalam mendukung pendidikan inklusi,” ujar Atip.
Ia menyebutkan bahwa kunjungan ke SMPN 8 Depok dilakukan karena sekolah tersebut dinilai istimewa dalam menangani siswa-siswi berkebutuhan khusus, meskipun belum seluruhnya dilengkapi guru pendamping.
“Pendidikan inklusi adalah perjuangan yang terus berjalan. Dalam praktiknya, dibutuhkan kerja keras dari sekolah dan guru. Di sini terlihat upaya kreatif luar biasa dari kepala sekolah dan guru dalam mengakomodasi siswa berkebutuhan khusus,” ungkap Atip.
Ia menekankan bahwa idealnya, sekolah inklusi harus memiliki guru pendamping khusus. Namun ia mengakui, belum semua sekolah memiliki SDM yang memadai untuk itu.
“Ini masih menjadi agenda prioritas kami. Tapi saya mengapresiasi sekolah-sekolah yang tidak menunggu fasilitas sempurna, melainkan langsung berinovasi dengan sumber daya yang ada,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Depok Supian Suri menyatakan pihaknya akan merenovasi bangunan eks SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda, Kelurahan Pondokcina, Kecamatan Beji, menjadi rumah belajar bagi anak-anak istimewa.
“Pemkot Depok akan segera merenovasi agar gedung itu bisa dimanfaatkan. Di sana nanti akan ada pelatih dan pendidik yang mampu mengajarkan keterampilan dan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus,” kata Supian. (ema)
Tinggalkan Balasan