JAKARTA RAYA, Depok – Demi membangun rasa nasionalisme serta semangat perjuangan para pahlawan. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD Kota Depok memberikan usulan kepada Pemkot Depok untuk memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya disetiap lokasi terutama gedung pemerintah, sekolah-sekolah, lampu merah hingga pusat perbelanjaan di Kota Depok.

“Sebagai langkah awal, Pemkot Depok mengeluarkan surat edaran kepada semua sekolah-sekolah, pusat perbelanjaan hingga dinas-dinas yang gedungnya tidak terpusat di Walikota Depok (Dibaleka) untuk memutar lagu Indonesia Raya pukul 10.00 WIB, setiap harinya, ” jelasnya sambil menyebutkan rasa nasionalisme diawali dari diri sendiri, usai menghadiri Rapat Paripurna dalam rangka HUT RI ke-80, Jumat (15/8/2025).

Siswanto menjelaskan pemutaran lagu Indonesia Raya ini bisa dimulai pada tanggal 17 Agustus 2025 bertepatan dengan menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-80.

“Sebenarnya ini bukan ide baru. Sudah banyak daerah lain yang memutarkan lagu kebangsaan di jam tertentu. Pengalaman saya, saat kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Di daerah sana, setiap hari pada pukul 10.00 WIB terdengar lagu kebangsaan di setiap instansi pemerintahan. Bahkan, masyarakat di jalan raya ikut berdiri dan diam sejenak menghormati lagu Indonesia Raya yang diputar, ” ujarnya sambil menyebutkan di Depok sudah ada satu pusat perbelanjaan yang memutar lagu Indonesia Raya.

Bisa juga, ungkapnya, karena tujuan dari pemutaran lagu Indonesia Raya ini untuk meningkatkan rasa nasionalisme terutama bagi anak-anak sebagai penerus bangsa maka bisa dilakukan dilingkungan pendidikan.

“Para pelajar menjadi tujuan utama agar memahami arti dari nasionalisme dan perjuangan para pahlawan. Jika sudah terbiasa mendengarkan lagu Indonesia Raya, rasa cinta kepada tanah air akan lebih kuat, dan kebiasaan ini bisa menyebar ke masyarakat luas,” ujarnya.

Siswanto menambahkan, Kota Depok semula merupakan kota sub urban yang sudah berubah menjadi kota urban dimana mulai bertambah para pendatang.

“Bahkan, bila tradisi ini sudah berjalan dengan baik, InshaAllah tingkat toleransi kita antara satu dan lainnya semakin baik dan saling menghormati perbedaan juga menghargai arti kemerdekaan. Depok ini baru saja keluar dari Kota Intoleransi, dan ini harus terus dijaga karena Depok sudah menjadi Kota Urban,” tutup anggota Komisi D ini. (ema)