JAKARTA RAYA-Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) meresmikan Festival Musik dan Film Santri pada Rabu, 24 September 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian besar Peringatan 100 Tahun Gontor dan menempati urutan ke-9 dan ke-10 dari seluruh agenda peringatan yang berlangsung pada bulan ini.
Dalam sambutannya, Pimpinan PMDG, Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., menyampaikan bahwa seni adalah bagian penting dari pendidikan dan dakwah jika diarahkan dengan tepat.
“Film jadi media untuk menyebarkan ide dan niat visi dari pemain film itu. Tujuan membuat film pada umumnya memang untuk hiburan, namun di Gontor kita mengarahkan seni ini agar menjadi media pendidikan dan dakwah,” tutur beliau.
Sementara itu, Ketua Panitia Peringatan 100 Tahun PMDG, Assoc. Prof. Dr. Khoirul Umam, M.Ec., menyoroti tantangan konten hiburan saat ini dan pentingnya menciptakan karya yang bermuatan nilai.
“Hari ini sulit kita mencari film yang mendidik. Di televisi hanya sedikit yang punya nilai. Alhamdulillah, karena santri dan guru yang memproduksi film di sini, isinya perjuangan dan kebersamaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Ini semua dalam nilai-nilai Islam. Kalau yang membuat lagu adalah santri, maka isinya adalah perjuangan. Lagu-lagu ini mengajak kita kembali kepada Allah, bukan yang membawa anak muda ke arah negatif.”
Acara pembukaan yang berlangsung di Kampus Pusat PMDG ini diawali dengan seremoni penekanan sirene oleh Dandim dan Kapolres Ponorogo serta Pimpinan PMDG sebagai tanda resmi dimulainya festival. Setelah itu dilanjutkan dengan penyematan tanda peserta secara simbolis, diikuti penampilan pembuka dari beberapa grup band dan hadrah santri.
Suasana pembukaan berlangsung khidmat dan semarak, dihadiri oleh ribuan santri, guru, serta tamu undangan dari berbagai kalangan. Ribuan peserta dan pengunjung memadati area utama acara yang tidak hanya menampilkan nuansa kesenian, tetapi juga semangat ukhuwah dan kebersamaan dalam balutan nilai kepesantrenan.
TENTANG FESTIVAL MUSIK
Dalam kegiatan Festival Musik, para santri berkompetisi dalam tiga kategori utama: Festival Hadrah, Festival Band Santri, dan Lomba Cipta Lagu 100 Tahun Gontor. Peserta berasal dari berbagai pondok pesantren dan IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern), dengan total partisipan: 4 IKPM dan 14 pondok pesantren dalam kategori cipta lagu, 12 band dalam Festival Band Santri, serta 21 grup hadrah dalam Festival Hadrah. Lagu-lagu yang dibawakan menekankan tema perjuangan, persatuan, dan dakwah, baik dari karya Mahadasa Band dan Gontor Voice maupun lagu-lagu orisinal setiap peserta.
TENTANG FESTIVAL FILM
Sementara itu, Festival Film Santri menjadi ajang bagi para santri untuk menyalurkan bakat di bidang multimedia dan sinematografi. Mengusung tema “Indahnya Kehidupan di Pesantren”, festival ini menampilkan karya dari 21 pondok pesantren se-Indonesia yang dinilai dalam berbagai kategori: Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Terbaik, hingga Penata Musik Latar Terbaik.
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan Seminar Perfilman Islami yang bertujuan memberikan edukasi langsung kepada peserta mengenai produksi film berkualitas dengan pesan Islam. Para peserta juga berkesempatan menghadiri Seminar dan Workshop Festival Film Santri pada 24–26 September 2025, yang menghadirkan tokoh-tokoh perfilman nasional seperti Vino G. Bastian, Yudi Datau, dan Archie Hekagery. Selain sebagai ajang pembelajaran, kegiatan ini juga menjadi ruang untuk menggali bagaimana film dapat menjadi media dakwah dan pendidikan bagi generasi muda.
Rangkaian festival ini akan berlangsung hingga 27 September 2025 dan akan ditutup dengan Konser Akbar Wali Band serta pengumuman para pemenang lomba sebagai puncak apresiasi terhadap semangat dan kreativitas para santri.
Tinggalkan Balasan