JAKARTA RAYA, Depok– Suasana Depok Open Space (DOS) pada Sabtu (25/10/2025) pagi berubah menjadi lautan warna dan gerak ketika Sanggar Ayodya Pala berhasil memecahkan Rekor MURI dengan menampilkan 1.117 penari dari 38 cabang se-Jabodetabek dalam pertunjukan kolosal bertajuk “Tari Bhinneka.”

Irama musik yang mengalun berpadu dengan gerak lenggak-lenggok para penari yang menampilkan kekayaan budaya dari sepuluh daerah besar di Nusantara, mulai dari Sumatera hingga Papua. Setiap gerakan memiliki makna tersendiri yang merepresentasikan kearifan lokal dari daerah asalnya. Penonton tampak terpukau menyaksikan harmoni yang menggambarkan semangat persatuan dalam keberagaman.

Ketua Panitia, Herry Suprianto, menjelaskan bahwa Tari Bhinneka merupakan hasil kolaborasi para koreografer terbaik Ayodya Pala. Menurutnya, pencapaian ini menjadi kebanggaan tersendiri tidak hanya bagi sanggar, tetapi juga bagi Pemerintah Kota Depok.

“Alhamdulillah, Rekor MURI berhasil kami raih. Ini menjadi kebanggaan bagi kami di Ayodya Pala dan tentunya juga bagi Pemerintah Kota Depok. Kesuksesan ini tidak lepas dari dukungan para sponsor, pelatih, serta jajaran Pemkot Depok,” ujar Herry dengan rasa syukur dan lega.

Herry mengungkapkan, proses persiapan kegiatan ini berlangsung cukup panjang. Sejak September, tim Ayodya Pala telah melakukan koordinasi intensif dengan seluruh cabang di Jabodetabek, menggelar latihan lintas cabang, hingga melakukan gladi gabungan di lokasi acara.

“Perjalanannya cukup panjang, tapi semangat para penari luar biasa. Karena mereka sudah terbiasa berlatih di cabang masing-masing, penyatuan gerak menjadi lebih mudah. Latihan gabungan di DOS ini hanya untuk penyamaan koreografi dan koordinasi akhir dengan tim MURI,” tutur Herry.

Ia menambahkan, keberhasilan ini tidak hanya diukur dari jumlah penari atau penghargaan rekor semata, tetapi juga sebagai simbol semangat kebersamaan dan cinta terhadap seni budaya Indonesia.

“Ini bukan sekadar angka, tapi lambang dari kebersamaan dan kecintaan kami terhadap budaya bangsa,” pungkasnya. (ema)