JAKARTA RAYA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai sebagai kebijakan yang harus dijalankan secara berkelanjutan karena mampu menjawab persoalan gizi yang masih menjadi tantangan di berbagai wilayah Indonesia. Direktur Eksekutif Trias Politica Strategis, Agung Baskoro, menyebut program ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Kita menghadapi masalah stunting dan kelaparan. Program ini merupakan upaya konkret untuk memastikan hak gizi masyarakat terpenuhi,” ujar Agung dalam wawancara di kanal YouTube On Point Media. Ia menambahkan, sejumlah negara seperti Brasil dan India sudah membuktikan bahwa kebijakan makan bergizi mampu menekan angka malnutrisi secara signifikan.

Menurutnya, MBG juga menandai perubahan arah pembangunan nasional yang kini lebih menitikberatkan pada peningkatan kualitas manusia. “Ini reorientasi penting dalam pembangunan. Tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tapi pada pembangunan manusia sebagai penentu daya saing bangsa,” tegasnya.

Agung menilai implementasi MBG sudah menunjukkan kemajuan, salah satunya melalui terbentuknya ribuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ia juga menyoroti komitmen kuat Presiden Prabowo Subianto dalam memperluas cakupan penerima manfaat program ini.

“Target menyentuh lebih dari 38 juta penerima per hari menunjukkan keseriusan Presiden dalam mempercepat pemenuhan gizi masyarakat, khususnya generasi muda,” ujarnya.

Ia menekankan perlunya dukungan publik dan kontinuitas kebijakan agar manfaat program dapat dirasakan secara jangka panjang. “MBG bukan hanya mengatasi persoalan gizi hari ini, tapi mempersiapkan generasi Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan produktif di masa depan,” tutupnya. (hab)