JAKARTA RAYA — Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) bekerja sama dengan Ikatan Alumni Kader Bela Negara Nasional (IKABENAS) menyelenggarakan Seminar Nasional Bela Negara bertema “Reorientasi Bela Negara Menuju Indonesia Emas 2045.”
Kegiatan seminar ini berlangsung di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika Lt. 4 Gedung Rektorat UPNVJ (28/10) dengan dukungan penuh dari Rektor UPNVJ Anter Venus, yang juga merupakan alumni IKABENAS angkatan pertama.
Hal ini menjadi ajang pertemuan antaralumni Kader Bela Negara sekaligus momentum refleksi atas semangat persatuan dan perjuangan pemuda Indonesia.
Ketua Pelaksana kegiatan, Agung Prabowo menjelaskan bahwa seminar ini merupakan hasil kolaborasi antara UPNVJ dan para alumni kader bela negara dari berbagai provinsi di Indonesia.
“Kami ingin menghidupkan kembali semangat bela negara yang dulu pernah kami alami saat mengikuti program Bela Negara Nasional pada tahun 1990-an,” ungkap Agung.
Sementara itu, salah satu narasumber dalam kegiatan ini adalah Abu Hasan, alumni Kader Bela Negara, yang memberikan pandangan reflektif mengenai makna Sumpah Pemuda dalam konteks kekinian.
Dalam pemaparannya, mantan Bupati Buton Utara mengatakan bahwa ada dua alasan utama mengapa alumni Kader Bela Negara mengadakan silaturahmi pada tanggal 28 Oktober 2025, yakni alasan subjektif dan objektif.
“Alasan subjektif karena 28 Oktober merupakan peristiwa sejarah, yaitu Hari Sumpah Pemuda. Seperti kata Bung Karno, jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jas Merah). Tanggal 28 Oktober disebut sejarah karena memenuhi tiga unsur: kejadiannya jelas, waktunya jelas, dan pelakunya ada,” ujar Abu Hasan.
Lebih lanjut, Abu Hasan menjelaskan bahwa alasan objektif dari kegiatan silaturahmi ini adalah karena Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah yang menegaskan semangat persatuan bangsa.
“Secara objektif, Sumpah Pemuda menjadi tonggak sejarah yang mengikat komitmen para pemuda Indonesia untuk bersatu demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Semangat inilah yang harus terus diwariskan dan dihidupkan oleh generasi penerus,” tambahnya.
Sebagai penutup, Abu Hasan berpesan agar generasi muda tidak sekadar memperingati, tetapi juga menghidupkan kembali semangat Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari.
“Pemuda hari ini harus menjadi pelaku perubahan, bukan penonton sejarah. Tanamkan semangat bela negara dalam karya, disiplin, dan kontribusi nyata. Dengan itu, Indonesia Emas 2045 bukan sekadar cita-cita, tetapi kenyataan yang kita wujudkan bersama,” tegasnya.
Seminar ini dihadiri oleh sivitas akademika UPNVJ, alumni bela negara, serta berbagai elemen pemuda yang berkomitmen memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan persatuan di era modern. (ali)


Tinggalkan Balasan