JAKARTA RAYA, Medan — Dewan Pengurus Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP APINDO) Sumatera Utara menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Tantangan dan Hambatan Serta Strategi Meningkatkan Ekonomi Sumatera Utara” di Theater Room DPP APINDO Sumut, Gedung Jati Junction Lantai 25, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan Timur.

Kegiatan ini menjadi forum penting untuk menggali langsung permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha, mulai dari persoalan perizinan, regulasi, premanisme, hingga tingginya biaya logistik.

“FGD ini merupakan inisiatif yang pertama kali digelar atas dorongan dari Kapolda Sumut dan kami sambut baik. APINDO ingin mencari akar permasalahan pelaku usaha secara langsung melalui forum ini,” ujar Ng Pin Pin, Wakil Ketua DPP APINDO Sumut dalam sambutannya.

Sejumlah narasumber hadir dalam FGD ini, antara lain:

  • Iman Gunadi, M.Sc, Ph.D (Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut)
  • Muhardi Akbar (Kepala Balai Pengawasan Tertib Niaga Medan)
  • Ir. Sugianto Makmur (Pelaku Usaha)
  • Dr. H. Faisal Arif Nasution, S.Sos, M.Si (Kepala Dinas PMPTSP Sumut)
  • Dr. Arif Rahman, SE, M.Ec.Dev (Akademisi USU)
  • AKP Dr. Rismanto J. Purba, SH, MH, M.Kn (Kanit III Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Poldasu)

Tantangan Ekonomi dan Ketergantungan Komoditas

Deputi BI Sumut, Iman Gunadi menyoroti ketidakpastian ekonomi global akibat konflik Timur Tengah yang berpotensi memicu kenaikan biaya dan harga barang. Meski demikian, inflasi Sumut hingga Mei 2025 masih terkendali dan daya beli masyarakat relatif stabil.

Kepala Dinas PMPTSP Sumut, Faisal Nasution, menyampaikan bahwa Sumut menargetkan investasi Rp53 triliun tahun ini, dengan realisasi Rp17,4 triliun pada triwulan pertama. Ia menegaskan Sumut memiliki daya tarik kuat lewat kawasan strategis seperti KEK, KIM, dan objek wisata prioritas.

Pelaku usaha, Ir. Sugianto Makmur, menilai problem dunia usaha saat ini bukan hanya inflasi, tetapi juga penurunan drastis omzet dan ketergantungan terhadap komoditas seperti CPO dan karet.

“Pengusaha sekarang hancur di lapangan. Tolong, jangan ganggu pengusaha. Kita butuh dukungan, bukan hambatan birokrasi atau tekanan di lapangan,” ujarnya.

Rekomendasi Akademisi dan Dukungan Aparat

Akademisi USU, Dr. Arif Rahman, merekomendasikan tiga strategi penguatan ekonomi Sumut:

  1. Pemerataan dan peningkatan kualitas SDM.
  2. Pendirian pusat inovasi daerah berbasis komoditas unggulan.
  3. Pembentukan forum inovasi Sumut yang menghubungkan dunia usaha, akademisi, dan pemerintah.

Kepala BPTN Medan, Muhardi Akbar, menyampaikan bahwa pihaknya mengawasi tata niaga impor, distribusi, hingga penyimpanan barang kebutuhan pokok sesuai Permendag 55/2022.

Sementara itu, AKP Dr. Rismanto J. Purba dari Polda Sumut menegaskan komitmen Polri dalam menjaga iklim investasi.

“Tugas kami menjaga keamanan dan ketertiban agar ekonomi tumbuh dan masyarakat sejahtera. Penegakan hukum bukan untuk memenjarakan, tapi memastikan keadilan dan keamanan,” tegasnya. (sin)