JAKARTA RAYA — Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi DKI Jakarta, Setyoko, menegaskan bahwa keberpihakan Presiden RI Prabowo Subianto terhadap dunia pendidikan tidak hanya menjadi slogan, tetapi terbukti nyata melalui berbagai kebijakan dan program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, langkah-langkah konkret yang diambil Presiden mencerminkan visi besar dalam membangun generasi cerdas dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
“Keberpihakan Presiden Prabowo terhadap pendidikan kuat dan nyata. Itu bisa kita lihat dari arah kebijakan, program, dan tindakan nyata yang beliau ambil sejak awal masa pemerintahannya,” ujar Setyoko di Jakarta, Kamis (13/11/2025).
Ia menjelaskan, pada tahun 2026 anggaran pendidikan nasional mencapai Rp757,8 triliun, menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Indonesia. Alokasi tersebut digunakan untuk memperluas akses pendidikan berkualitas, memperbaiki ribuan sekolah rusak, serta menghadirkan smartboard di setiap sekolah sebagai bagian dari transformasi digital pendidikan nasional yang sudah mulai berjalan.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menyalurkan uang sitaan mafia kebun sawit sebesar Rp13 triliun lebih untuk memperkuat beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), sehingga semakin banyak pelajar Indonesia dapat menempuh pendidikan tinggi baik di dalam maupun luar negeri.
“Langkah ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga tentang memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh anak bangsa untuk maju,” jelas Setyoko.
Ia menambahkan, berbagai program strategis lain seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, serta pembangunan kampus-kampus unggulan di berbagai daerah juga menjadi bukti nyata bahwa visi pendidikan Presiden Prabowo berpihak pada pemerataan dan kualitas sumber daya manusia.
“Bahkan dalam hal keadilan sosial pun beliau hadir. Kita bisa lihat bagaimana Presiden Prabowo memberikan rehabilitasi hukum kepada dua guru asal Luwu, Drs. Abdul Muis dan Drs. Rasnal, M.Pd, sebagai bentuk penghormatan terhadap martabat guru dan pejuang pendidikan di daerah,” ujar Setyoko.
“Kemudian para sarjana muda yang baru saja lulus dari kampus pun diberikan kesempatan untuk mengikuti magang nasional yang digaji oleh pemerintah agar mendapatkan pengalaman sehingga siap menghadapi dunia kerja, ” sambungnya
Lebih jauh, Setyoko menilai bahwa perhatian besar Presiden Prabowo terhadap pendidikan tidak lepas dari latar belakang keluarganya.
“Dalam diri Pak Prabowo mengalir semangat ayahnya, Prof. Sumitro Djojohadikusumo, seorang akademisi dan ekonom terkemuka yang mengabdikan hidupnya untuk dunia pendidikan. Nilai-nilai itu diwarisi dan kini diwujudkan dalam kebijakan yang berpihak pada rakyat,” ungkapnya.
Ia menegaskan, komitmen tersebut menandakan bahwa Prabowo tidak hanya melihat pendidikan sebagai sektor pembangunan, tetapi sebagai investasi jangka panjang bagi peradaban bangsa.
“Presiden Prabowo meletakkan pendidikan di posisi terhormat sebagai pondasi kemajuan, keadilan, dan kebanggaan nasional,” tutup Setyoko.


Tinggalkan Balasan