JAKARTA RAYA — Delegasi profesional kehutanan Indonesia, pejabat pemerintah, dan jurnalis tengah mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) bertema “Improving Forest Management” di Amerika Serikat, yang berlangsung dari 19 April hingga 10 Mei 2025. Program ini difasilitasi oleh Departemen Luar Negeri AS dan bertujuan memperkuat tata kelola hutan berkelanjutan serta praktik konservasi berbasis komunitas untuk mendukung kesejahteraan ekonomi.
Kegiatan diselenggarakan oleh Mississippi Consortium for International Development dan mencakup kunjungan ke Washington, D.C.; Portland dan Bangor di Maine; San Juan, Puerto Riko; serta Sacramento, California. Para peserta berkesempatan bertemu dengan pakar kehutanan, akademisi, mitra pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan pelaku industri untuk mempelajari kebijakan inovatif, strategi penggunaan lahan, serta pendekatan integratif antara perlindungan lingkungan dan pembangunan ekonomi.
“Amerika Serikat bangga bermitra dengan Indonesia dalam mendorong praktik kehutanan berkelanjutan yang memberdayakan komunitas dan menciptakan kemakmuran bersama,” ujar Juru Bicara Kedutaan Besar AS di Jakarta, Jamie Ravetz. “Program ini membuka ruang pertukaran ide dan solusi inovatif berbasis komunitas demi menjaga kelestarian hutan dunia.”
Selama program, peserta mengunjungi kawasan hutan, unit produksi kayu, institusi akademik, dan proyek konservasi. Mereka mempelajari implementasi regulasi lingkungan, perlindungan keanekaragaman hayati, serta peran pemerintah dan komunitas dalam menjaga keberlanjutan hutan.
Delegasi Indonesia terdiri dari perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, badan perencanaan daerah, LSM lingkungan, serta jurnalis senior yang aktif dalam isu kehutanan.
“Saya bersyukur dapat bertemu langsung dengan para ahli pengelolaan hutan di AS. Ini memperluas wawasan saya tentang pendekatan kehutanan modern,” ujar Fachriany Hasan, penyuluh kehutanan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara. Ia menyebut kunjungan ke Portland, Maine sebagai pengalaman paling berkesan. “Saya belajar tentang reforestasi, produk non-kayu, keanekaragaman hayati, dan bagaimana masyarakat hidup berdampingan dengan alam secara seimbang.”
IVLP merupakan program pertukaran profesional unggulan Pemerintah AS yang setiap tahunnya mengundang hampir 5.000 pemimpin dari seluruh dunia. Sejak pertama kali diselenggarakan, lebih dari 2.900 warga Indonesia telah mengikuti program ini. (eng)
Tinggalkan Balasan