JAKARTA RAYA— Pemerintah Indonesia terus memperkuat strategi diplomasi ekonomi dalam menghadapi kebijakan tarif yang diberlakukan Amerika Serikat. Langkah ini diambil untuk memastikan kepentingan nasional tetap terjaga di tengah dinamika global yang sarat tantangan.

Melalui dialog bilateral yang intensif dan pendekatan multilateral yang konstruktif, Indonesia berupaya mencari solusi terbaik guna menjaga stabilitas ekspor nasional. Pemerintah juga mendorong diversifikasi pasar ekspor serta mempercepat penguatan industri dalam negeri agar lebih adaptif terhadap perubahan kebijakan dagang global.

Menanggapi kondisi ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemerintah telah memulai tahap awal negosiasi bilateral dengan AS. Langkah ini diperkuat melalui penyederhanaan regulasi nasional, tidak hanya demi kepentingan luar negeri, tetapi juga untuk memperbaiki iklim usaha dan investasi dalam negeri. “Deregulasi dilakukan guna memperkuat efisiensi dan daya saing industri nasional,” ujarnya.

Koordinasi antar kementerian juga digalakkan, termasuk pembentukan kelompok kerja teknis (working group) untuk membahas sektor perdagangan dan investasi. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Indonesia telah menandatangani perjanjian kerahasiaan (NDA) dengan Kantor Perwakilan Dagang AS, yang menandakan keseriusan kedua negara dalam mencari solusi bersama.

Dosen Ekonomi Perbanas Institut, Dr. Aviliani, menegaskan bahwa pendekatan diplomasi perlu diutamakan untuk melindungi sektor padat karya yang paling rentan.

“Diplomasi menjadi langkah cerdas, di samping perluasan pasar ekspor dan penguatan industri dalam negeri,” ujarnya

Sementara itu, Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Olvy Andrianita dari menyebut percepatan penyelesaian perjanjian perdagangan internasional menjadi kunci menjaga daya saing produk Indonesia.
Langkah pemerintah ini mendapatkan apresiasi dari kalangan legislatif. Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan menyebut pendekatan diplomatik dan insentif terhadap industri sebagai langkah cerdas. Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir yang mendukung upaya mitigasi risiko pasar serta penguatan kerja sama dagang multilateral.

Dengan berbagai langkah strategis tersebut, Indonesia menunjukkan kematangan dalam menghadapi tantangan global. Pendekatan diplomatik yang konstruktif dan berimbang menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra dagang yang kredibel dan kompetitif di mata dunia.