JAKARTA RAYA, Medan– Forum Islam Bersatu (FIB) Sumatera Utara menggelar kajian umum bertajuk “LGBT Mengancam Kota Medan”. Kajian ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum FIB Sumut, Ustaz Zulkifli Rangkuti, S.Pd.
Dalam keterangannya yang diterima pada Rabu (30/7), Zulkifli menyatakan bahwa Kota Medan merupakan kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan moral. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk menjaga nilai-nilai tersebut dari berbagai hal yang dianggap dapat merusaknya.
“Kita sebagai warga Kota Medan yang religius berkewajiban menjaga dan menjunjung nilai-nilai keagamaan dari faktor-faktor yang merusak atau mengaburkan makna agama,” ungkapnya.
Kajian ini dilatarbelakangi oleh rencana konser grup musik Honee yang dijadwalkan berlangsung di Hotel Santika Medan pada Kamis (31/7). Kota Medan menjadi lokasi awal dari rangkaian tur grup tersebut di lima kota besar Indonesia, termasuk Jakarta, Makassar, Bandung, dan Pekanbaru.
Zulkifli menyatakan pihaknya menolak keras kehadiran Honee karena, menurutnya, konser tersebut membawa agenda yang berkaitan dengan gerakan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan.
“Kami menolak keras kehadiran Honee di Kota Medan. Kami meminta Pemko Medan dan Polrestabes Medan untuk tidak memberi ruang atau izin pelaksanaan acara tersebut di wilayah Kota Medan,” tegasnya.
Ia juga menyatakan bahwa jika konser tetap digelar, pihaknya akan mengambil langkah-langkah untuk membubarkannya.
“Jika tetap dilaksanakan, kami pastikan akan ada aksi untuk menghentikannya secara terukur,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Zulkifli berharap agar Kota Medan dijauhkan dari berbagai bentuk kerusakan moral dan tetap menjadi kota yang religius dan diberkahi.
“Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari murka-Nya dan menjadikan Medan sebagai kota yang madani dan penuh keberkahan,” tutupnya. (sin)
Tinggalkan Balasan