JAKARTA RAYA – Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB) menegaskan komitmennya dalam mendukung keberlangsungan pendidikan anak-anak yang terdampak bencana alam. Melalui program GPIB Peduli, organisasi ini akan menyalurkan bantuan berupa peralatan dan perlengkapan sekolah bagi siswa-siswi di sejumlah daerah terdampak, dengan Provinsi Aceh menjadi sasaran perdana.

Ketua Umum GPIB, Ir. Agung Karang, menyampaikan bahwa bantuan yang dihimpun dari para donatur akan diwujudkan dalam bentuk perlengkapan pendidikan agar dapat langsung dimanfaatkan oleh para siswa.

“Kita belikan bantuan ini dalam bentuk peralatan sekolah dan akan kita salurkan langsung kepada siswa-siswa. Untuk tahap perdana, kita fokuskan terlebih dahulu ke Provinsi Aceh,” ujar Agung Karang.

Ia menegaskan, langkah tersebut merupakan bagian dari kepedulian GPIB terhadap anak-anak usia sekolah yang terdampak bencana, agar mereka tetap memiliki akses dan semangat untuk melanjutkan pendidikan.

Lebih lanjut, Agung Karang mengungkapkan bahwa GPIB tidak menutup kemungkinan akan kembali menggelar konser amal fase kedua dan ketiga guna memperluas jangkauan bantuan ke wilayah lain.

“Ke depan, kami juga berencana menggelar konser amal lanjutan. Bantuan tersebut nantinya akan kami serahkan kepada masyarakat, khususnya siswa-siswi korban bencana di Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas GPIB Peduli, Miftahur Rahman, S.Pd., M.Si, menekankan pentingnya peran masyarakat dan para dermawan dalam mendukung gerakan kemanusiaan di bidang pendidikan tersebut.

“Kami berharap kepada para donatur dan para dermawan untuk membantu kami meringankan beban anak-anak usia pendidikan di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, khususnya melalui bantuan seragam dan perlengkapan sekolah,” kata Miftahur Rahman.

Menurutnya, bantuan pendidikan tidak hanya bersifat material, tetapi juga memiliki dampak psikologis yang besar bagi anak-anak korban bencana.

“Kita berharap bantuan ini mampu mengembalikan semangat dan asa anak-anak korban bencana untuk kembali bersekolah. Pendidikan adalah salah satu pilar utama kemajuan bangsa,” tegasnya.

GPIB meyakini bahwa keberlangsungan pendidikan di tengah situasi darurat merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu, organisasi ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam menjaga hak pendidikan anak-anak Indonesia, khususnya mereka yang terdampak bencana alam. (pur)