JAKARTA RAYA — Jelang 26 hari pelaksanaan Jambore Pramuka Muslim Dunia atau World Moslem Scout Jamboree (WMSJ) 2025, panitia menyatakan kesiapannya menyambut lebih dari 15.000 peserta pemuda Muslim dari seluruh dunia. Acara ini akan berlangsung pada 9–14 September 2025 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta.

“Kami siap menyambut peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara dengan sepenuh tenaga, pikiran, dan semangat,” ujar Ketua Panitia WMSJ, Riza Azhari, dalam konferensi pers di Restoran Cepat Saji Almaz, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2025).

Riza menuturkan, seluruh panitia telah menyiapkan rangkaian kegiatan yang mengandung nilai keislaman selaras dengan prinsip universal, persatuan, dan peradaban. Materi wawasan kebangsaan dan Asta Cita sebagaimana digagas Presiden Prabowo Subianto juga akan menjadi bagian penting dalam kegiatan ini.

“Setiap kegiatan WMSJ memuat nilai-nilai Islam, perjuangan, persatuan, dan Asta Cita,” jelas Riza.

Ia menambahkan, jambore ini juga menjadi bagian dari perayaan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, sebagai milestone nyata pendidikan karakter ala Gontor yang telah melahirkan ribuan alumni berkiprah di berbagai bidang di seluruh dunia.

“WMSJ adalah implementasi nyata semangat pendidikan karakter pramuka yang telah berjalan puluhan tahun di Gontor,” tegasnya.

Menteri Agama RI 2014–2019, Lukman Hakim Saifuddin, yang turut hadir, menilai WMSJ sebagai momentum persatuan pemuda Muslim dunia. Menurutnya, ajang ini bukan sekadar pertemuan, tetapi juga sarana membangun narasi Islam yang damai, toleran, dan berperadaban.

“WMSJ menjadi medium baru bagi anak muda Muslim untuk menangkal narasi negatif atau hoaks tentang Islam yang sering beredar di media,” ujar Lukman.

Lukman menekankan, WMSJ mengusung tiga nilai universal sesuai ajaran Islam: civilized (berperadaban), united (bersatu), dan peaceful (damai). “Dengan tiga nilai ini, diharapkan para pemuda mampu membangun peradaban dengan ilmu dan adab, serta mempererat persatuan lintas negara dan mazhab,” katanya.

Sebagai alumni Gontor angkatan 1983, Lukman mengaku memiliki pengalaman aktif di pramuka baik semasa di pesantren maupun setelahnya. Ia menilai kegiatan seperti WMSJ berperan dalam melahirkan calon pemimpin bangsa.

“Saya berharap para peserta WMSJ menjadi teladan di lingkungan masing-masing, menyebarkan nilai toleransi, disiplin, dan kebaikan yang diperoleh selama kegiatan,” pungkasnya.