Lebaran Depok 2025: Meriahnya Tradisi dan Kebersamaan Warga

JAKARTA RAYA, Depok — Wali Kota Depok, Supian Suri, secara resmi membuka rangkaian kegiatan Lebaran Depok 2025 di Lapangan Jalan Baru, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Minggu (11/5). Pembukaan ditandai dengan kegiatan “Ngubek Empang”, tradisi khas Depok yang menjadi magnet antusiasme warga.

“Ngubek empang itu khas kita. Seru, masyarakat senang dan bahagia. Ini bukan cuma hiburan, tapi juga melestarikan tradisi,” ujar Supian di lokasi kegiatan yang dipadati ratusan warga dari berbagai penjuru kota.

Rangkaian kegiatan budaya ini akan berlangsung hingga Rabu (17/5) malam dan dipusatkan di Alun-Alun Timur Grand Depok City (GDC). Selain ngubek empang, panitia juga menyiapkan aktivitas tradisional seperti mencuci perabotan, membuat dodol, serta berbagai atraksi seni dan budaya lokal.

“Puncaknya nanti malam Rabu di Alun-Alun Timur, GDC. Ada pawai budaya hari Sabtu, dan peragaan busana tempo dulu, seperti pakaian tahun 70-an, hingga tur budaya,” jelas Supian.

Yang menarik, tahun ini Lebaran Depok tampil lebih semarak dengan nuansa multikultural. Tak hanya budaya Betawi atau Depok, beragam seni tradisi dari Sumatera, Sulawesi, Jawa hingga Barongsai dan Reog Ponorogo ikut memeriahkan acara.

“Depok ini kota multikultural. Kita hadirkan semuanya sebagai bentuk kebersamaan,” tambah Supian.

Sebagai penutup istimewa, warga akan dihibur oleh penyanyi dangdut kebanggaan Depok, Ayu Tingting. Ini menjadi penampilan perdana Ayu dalam perayaan resmi yang digelar Pemerintah Kota Depok.

Kegiatan Ngubek Empang tak hanya diikuti oleh warga biasa, tapi juga oleh para pejabat daerah. Tiga anggota DPRD Kota Depok — Hj. Qonita Lutfiyah (PPP), Hj. Endah Winarti, dan Irfan Rifa’i — tampak antusias turut nyebur ke empang, berburu ikan bersama warga.

“Mantap. Kita bahagia bersama dengan Ngubek Empang dan Lebaran Depok. Ini pesta rakyat menuju perubahan Depok yang lebih maju,” ungkap Qonita, yang tak sungkan berkotor ria bersama warga dari 11 kecamatan.

Menurutnya, kegiatan ini sarat makna. Selain mempererat kebersamaan, hasil tangkapan ikan bisa langsung dibawa pulang dan dinikmati bersama keluarga. (ema)