JAKARTA RAYA, Medan – Maraknya aksi unjuk rasa di sejumlah daerah yang berujung anarkis hingga penjarahan dan vandalisme menjadi latar penting bagi Cipayung Plus Sumut menggelar Dialog Publik bertema “Jaga Indonesia, Mahasiswa Penentu Keberlangsungan Bangsa”. Acara ini berlangsung Jumat (19/9) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut, Jalan Sisingamangaraja Medan, dan dihadiri sekitar 200 peserta.
Dua narasumber dihadirkan, yakni Muhammad Ikhyar, SH (Aktivis ’98) dan Ahmad Khairuddin, M.Si (Sekretaris Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah/Fokal IMM Sumut).
Dalam sambutannya, Ketua PW Himmah Sumut Kamaluddin Siregar menegaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keutuhan dan masa depan bangsa. “Kita tetap pada garis perjuangan, tapi bagaimana perjuangan dan pergerakan tidak lari dari substansi. Mahasiswa adalah garda terdepan dan punya peran penting dalam menentukan masa depan Indonesia,” ujarnya.
Muhammad Ikhyar dalam paparannya menekankan pentingnya menjaga sentimen kebangsaan di kalangan mahasiswa. “Sentimen kebangsaan bisa naik-turun. Karena itu, gerakan mahasiswa harus benar, sehingga yang dikawal juga benar. Untuk itu dibutuhkan teori revolusioner yang tepat,” jelasnya.
Sementara itu, Ahmad Khairuddin menegaskan bahwa laboratorium kepemimpinan lahir dari aktivisme. Menurutnya, semangat gerakan mahasiswa jangan pernah pudar. “Cipayung Plus harus tetap bersatu, jangan mau diadu domba, dan terus membangun kekuatan. Aktivis harus menjaga Indonesia dengan kontrol sosial dan telaah kritis,” tegasnya.
Ia juga mengajak mahasiswa membangun kesadaran kolektif. “Mari kita bersama-sama membangun sejarah positif, menjaga Indonesia, dan mengisinya dengan kontribusi nyata,” tambah Ahmad.
Kegiatan ini turut dihadiri para ketua dan kader organisasi Cipayung Plus, seperti IMM, HMI, PMII, PW Himmah, GMNI, PMKRI, GMKI, dan KAMMI, yang menegaskan kembali semangat persatuan mahasiswa lintas organisasi untuk menjaga keutuhan bangsa. (sin)
Tinggalkan Balasan