JAKARTA RAYA, Sultra – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), peta dukungan terhadap calon ketua mulai terbentuk.

Nama Herry Asiku, Ketua DPD I Partai Golkar Sultra, kembali muncul sebagai kandidat kuat.

Herry sang petahana memastikan diri siap kembali maju setelah mendapat restu langsung dari Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Restu tersebut disampaikan melalui Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, dalam pertemuan di Jakarta.

Dalam kesempatan itu, seperti dikutip dari media lokal, Herry Asiku turut didampingi Ketua DPD II Golkar Konawe Selatan yang juga Bupati Konsel, Irham Kalenggo.

“Saya diminta langsung oleh Ketua Umum untuk mempersiapkan Musda. Beliau juga memberikan restu agar saya kembali bertarung. Ini bukan hanya amanah politik, tapi juga tanggung jawab besar untuk menjaga marwah Partai Golkar di Sultra,” kata Herry dikutip dari anoatimes pada 3 Oktober 2025.

Selama masa kepemimpinannya, Herry Asiku dikenal sebagai figur yang menjaga stabilitas internal partai di tengah persaingan politik yang ketat.

Ia juga berhasil mempertahankan posisi Golkar sebagai salah satu kekuatan politik utama di Sultra.

Meski demikian, hasil Pemilu Legislatif 2024 dianggap belum maksimal, sehingga muncul dorongan untuk memperkuat kepemimpinan dengan sosok berpengalaman di luar struktur partai.

Namun, wacana baru kini mengemuka. Sejumlah kader mendorong agar Herry disandingkan dengan figur sekretaris yang memiliki pengalaman matang di bidang birokrasi dan organisasi.

Hal ini penting untuk memperkuat tata kelola internal partai serta memperlancar koordinasi dengan struktur Golkar di kabupaten dan kota.

Kandidat Sekjen

Beberapa pengamat politik daerah menilai, posisi sekjen bukan sekadar pelengkap, tetapi tulang punggung administrasi dan penggerak mesin partai.

Karena, sekjen berpengalaman akan mampu menerjemahkan visi ketua dalam bentuk program nyata, konsolidasi kader, hingga penguatan jaringan Golkar di akar rumput.

“Ketua bisa menjadi figur politik dan pengambil arah kebijakan, tapi Sekjen harus menjadi manajer organisasi yang kuat, paham sistem birokrasi, dan bisa menjembatani komunikasi antarlembaga,” ujar salah satu kader senior Golkar Sultra di Kendari, Sabtu (5/10/2025).

Dalam konteks ini, muncul satu nama yang dinilai layak mendampingi Herry Asiku, yakni Abu Hasan, mantan bupati Buton Utara yang dikenal luas berpengalaman di pemerintahan dan organisasi sosial.

Ia dikenal memiliki kemampuan manajerial dan jaringan politik yang luas. Ia juga memiliki reputasi sebagai figur yang komunikatif dan tegas dalam mengelola organisasi.

Pengamat politik menilai, kombinasi keduanya dapat memperkuat konsolidasi Golkar Sultra menuju agenda politik 2029.

Abu Hasan aktif dalam organisasi masyarakat/organisasi keumatan: seperti KAHMI Sultra (Ketua Majelis Wilayah KAHMI, Presidium), NU (organisasi sosial keagamaan).

Di samping itu, ia didapuk sebagai Ketua Panitia Musda Golkar Sultra yang dikenal juga sebagai tokoh senior partai.

“Herry Asiku punya kekuatan di internal partai, sedangkan Abu Hasan kuat di akar birokrasi dan sosial masyarakat. Duet ini bisa menjadi kombinasi ideal antara kesinambungan dan pembaruan,” ujar seorang pengamat politik dari Kendari Institute, Jumat (4/10/2025).

Beberapa kader Golkar juga menyatakan dukungan terhadap wacana tersebut.

“Kami melihat duet Herry–Abu Hasan bisa membawa energi baru untuk Golkar Sultra. Keduanya saling melengkapi — satu punya pengalaman struktural, satu lagi punya kapasitas lapangan yang luar biasa,” katanya.

Dalam konteks usia dan pengalaman, Herry yang kini berusia 67 tahun masih dianggap mampu memimpin dengan gaya kolaboratif.

Sementara Abu Hasan dinilai bisa menjadi figur penyeimbang yang membantu memperluas jaringan dan pengaruh partai di tingkat daerah.

“Kalau ini bisa terwujud, Golkar Sultra akan punya kepemimpinan yang kuat dan berimbang. Abu Hasan punya kemampuan merangkul, sementara Herry punya pengalaman mengelola partai. Kombinasi ini bisa menjadi warna baru,” tambah seorang kader muda Golkar.

Menjelang pelaksanaan Musda, dukungan untuk keduanya mulai tampak di media sosial dan diskusi internal kader.

Banyak yang berharap duet Herry Asiku–Abu Hasan dapat membawa semangat baru dalam kepemimpinan partai, sekaligus menjaga soliditas menjelang Pemilu 2029. (ali)