JAKARTA RAYA – Pemerintah menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas nasional tidak boleh terhenti hanya karena adanya kendala teknis dalam pelaksanaannya. Kepastian ini disampaikan setelah adanya kasus dugaan keracunan makanan di salah satu lokasi distribusi, yang langsung ditangani dengan sigap oleh Badan Gizi Nasional (BGN) bersama kementerian dan lembaga terkait.
Saat melakukan peninjauan langsung ke Posko Penanganan kasus dugaan keracunan, Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa hasil keterangan awal menunjukkan adanya kesalahan teknis dari Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) yang memasak terlalu awal. Hal ini membuat makanan tersimpan terlalu lama sebelum didistribusikan.
“Keterangan awal kan menunjukkan bahwa SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama. Kita minta agar mereka mulai masak di atas jam 01.30 agar waktu antara proses memasak dengan pengirimannya tidak lebih dari 4 jam,” ujarnya.
Dadan menambahkan, evaluasi tidak hanya dilakukan di lokasi kejadian, tetapi juga pada SPPG baru lainnya di seluruh wilayah agar kejadian serupa tidak terulang. Ia juga menyoroti pentingnya aspek psikologis anak-anak penerima manfaat yang mungkin terdampak.
“Salah satu aspek yang juga termasuk harus mereka kelola adalah bagaimana agar yang trauma ini bisa kembali percaya bahwa mereka itu akan aman ketika mengonsumsi MBG,” jelasnya.
Senada, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensetneg), Juri Ardiantoro, turut menegaskan bahwa pemerintah mendengar dan mempertimbangkan setiap masukan terkait MBG. Menurutnya, ada berbagai pandangan dari masyarakat, mulai dari usulan evaluasi total, penghentian sementara, hingga perbaikan sambil jalan. Namun, pemerintah menilai program ini terlalu penting untuk dihentikan.
“Tentu didengar ya. Beberapa aspirasi dari berbagai kalangan yang minta ada evaluasi total, ada pemberhentian sementara, ada juga sambil jalan kita perbaiki tapi tidak perlu menghentikan secara total,” kata Juri.
Ia menambahkan, sejauh ini program MBG tetap berjalan dengan berbagai evaluasi dan perbaikan yang sedang dilakukan.
“MBG akan tetap jalan dan masalah yang terjadi segera akan diatasi, dievaluasi, dicari jalan keluar sehingga seperti kata Pak Presiden, MBG betul-betul menjadi program yang memang dibutuhkan anak-anak,” tegasnya.
Dengan adanya sinergi antara dengan sejumlah pihak, program MBG dipastikan tetap berlanjut dengan kualitas yang lebih terjaga. Pemerintah menegaskan bahwa kendala teknis tidak boleh menghambat komitmen besar dalam mencetak generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan berdaya saing tinggi.
Tinggalkan Balasan