JAKARTA RAYA-Presiden RI kedelapan, Prabowo Subianto memberikan penghormatan terakhir bagi tokoh Betawi, Mayjen TNI (Purn.) H. Eddie Mardjoeki Nalapraya yang wafat pada usia 94 tahun.

Kepergian almarhum yang dinilai sebagai inisiator, inspirator dan tauladan meninggalkan luka mendalam dikalangan tokoh senior dan tokoh muda Betawi.

Presiden RI, Prabowo Subianto pun ikut menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya tokoh pencak silat nasional itu.

“Atas nama pemerintah Republik Indonesia dan atas nama seluruh pencak silat nasional dan dunia serta atas nama pribadi. Saya berbelasungkawa atas meninggalnya Beliau,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya, di Padepokan Pencak Silat TMII, Selasa (13/5/2025).

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengenang perkenalannya dengan almarhum yang dikenal sejak tahun 80-an. Menurutnya, almarhum merupakan pejuang bangsa yang ikut perang kemerdekaan.

“Beliau meniti karir dari prajurit sampai jendral. Selain pengabdian kepada bangsa juga perannya dalam membangun pencak silat indonesia,” ujar Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo juga menyebut kehadiran almarhum dalam pencak silat merupakan bentuk pengabdian terhadap pembentukan kepribadian generasi muda.

Pencak silat, kata dia merupakan warisan leluhur yang juga sebagai bagian dari membela diri dan membela bangsa. Kemampuan pencaksilat sangat penting dalam turut memperjuangkan dan mempertahankan bangsa.
Sebab, sambungnya lagi anak bangsa yang lemah akan membuat bangsa menjadi gagal.

“Beliau sering keliling dunia membawa pencak silat indonesia sehingga dunia sangat mengenal beliau sebagai Bapak Pencak silat dunia. Itulah Sang patriot sejati. Mari kita lepas Beliau sebagai patriot yang memberi ketelaudanan kepada kita semua,” katanya penuh haru.

Seperti diketahui, almarhum lahir di Jakarta pada 6 Juni 1931 dan dikenal luas sebagai sosok yang berdedikasi tinggi. Tidak hanya di dunia militer, tetapi juga sebagai pejuang budaya Betawi dan tokoh penting dalam pelestarian pencak silat sebagai warisan budaya bangsa.

Beberapa hari lalu, Bamus Suku Betawi 1982 menyelenggarakan Mubes ke-I. Majelis Adat Bamus Suku Betawi 1982 dan seluruh peserta Mubes tetap konsisten menghormati Babeh Edi sebagai Ketua Majelis Adat Bamus Suku Betawi 1982 meski Beliau sedang berbaring di Rumah sakit saat itu.

“Wafatnya Mayjen TNI (Purn.) H. Eddie Mardjoeki Nalapraya menjadi kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Semangatnya dalam melestarikan seni bela diri tradisional dan memperjuangkan identitas budaya lokal akan terus dikenang sebagai bagian penting dari sejarah bangsa sekaligus menjadi Bapak Pencak Silat Dunia,” ujar Sekjen Bamus Suku Betawi 1982 yang juga menjabat Ketua Umum Forkkabi, Mohammad Ihsan, Rabu (14/5/2025).

Pantauan di lokasi, Presiden Prabowo yang
memimpin pelepasan jenazah dengan seremonial upacara aturan protokol kenegaraan melibatkan pasukan kehormatan militer disertai hadirnya seluruh elemen tokoh negara, berbagai padepokan pencak silat, tokoh betawi.