JAKARTA RAYA- Sampah yang dihasilkan masyarakat Jakarta setiap harinya mencapai 8.000 ton. Hal itu menimbulkan kekhawatiran jika terus dibiarkan akan menjadikan Jakarta bau sampah.
Dengan adanya pembangunan
Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan di Jakarta Utara dan mulai beroperasi pada 2025, diyakini bakal mengurangi sampah sebanyak 2.500 ton setiap hari dari Jakarta ke Bantargebang.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Neneng Hasanah, Selasa (8/4/2025).
“Jakarta itu setiap harinya menyumbang sampah ke Bantargebang sebanyak 8.000 ton sehari. Dengan adanya RDF Plant, tentu hal itu akan mengurangi volume sampah 2.500 ton perhari dari Jakarta ke Bantargebang,” ujar politisi Demokrat itu.
Dikatakan politisi yang akrab disapa Bunda itu, mengurangi sampah merupakan program prioritas yang masuk dalam RPJMD DKI Jakarta.
Hal itu dikarenakan, TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat yang menjadi penampungan sampah Jakarta saat ini sudah dalam kondisi crowded.
“Dengan kondisi seperti itu, tentunya kita harus memahami jika pembangunan RDF Plant Rorotan dalam proses pembangunan yang perlu penyempurnaan. Salah satunya tidak menimbulkan bau. Masyarakat pun harus bersabar dengan kondisi pembangunan yang sedang berjalan saat ini,” katanya.
Lebih lanjut, anggota DPRD DKI yang terpilih dari dapil II Jakarta Utara itu mengatakan RDF Plant akan menjadi percontohan. Sebab, kata dia nantinya pembangunan RDF Plant bisa dilakukan pada 5 Kotamadya dan Kabupaten Pulau Seribu dalam upaya menjadikan Jakarta zero sampah.
“Dengan pembangunan RDF Plant di tiap wilayah Kotamadya. Hal itu akan secara maksimal mengurangi sampah rumah tangga yang sangat besar jumlahnya setiap hari dari masyarakat,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan