Tangerang-Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Tangerang Selatan, Aditia Warman menyerukan kepada seluruh santri dan alumni pondok pesantren se-Tangerang Selatan untuk menggelar aksi membela marwah Kiai dan Pesantren seiring dengan maraknya pabrikasi opini negatif mengenai lembaga pendidikan Islam tersebut.

Sebagai bentuk aksi, Aditia mengajak santri dan alumni pondok pesantren se-Tangerang Selatan untuk hadir di Alun-alun Pondok Aren pada Minggu, 19 Oktober 2025. Acara tersebut akan diisi dengan aneka ragam kegiatan yang semuanya diisi dan diikuti oleh para santri.

“Kami akan menghadirkan Festival Santri Land yang semuanya diikuti dan ditampilkan oleh santri. Bertepatan dengan Hari Santri yang akan diperingati pada 22 Oktober, kami ingin menunjukkan kepada publik mengenai peran kemasyarakatan dan peradaban Pesantren”, kata Kyai Aditia Warman dalam keterangan pers, Jumat (17/10/2025).

Kyai Aditia yang juga pimpinan Ponpes Al Amanah Al Gontory menyampaikan bahwa kegiatan Santri Land menjadi upaya para Santri bersama Kiai dalam membangun pemahaman masyarakat terhadap kehidupan dan nilai pendidikan Pesantren. Dirinya menyadari bahwa sudut pandang yang tendensius terhadap Pesantren terjadi karena mispersepsi publik sehingga perlu diluruskan dengan syiar.

“Kami berharap, Santri Land bukan hanya sekedar agenda festival ataupun karnaval semata, cara tersebut harus bermuatan dakwah dan syiar sesuai dengan nilai pendidikan keislaman yang selalu diajarkan di pesantren,” terangnya.

Dalam acara tersebut, Aditia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tidak hanya hadir dalam Santri Land sebagai penonton namun juga ikut aktif menjadi menjadi saksi nilai, tradisi dan stadar tinggi pendidikan moral dan mental di Pesantren dengan menandatangani petisi. Dalam petisi tersebut akan berisikan pernyataan kebulatan tekad untuk menjaga marwah Kiai dan Pesantren dalam merawat peradaban Bangsa.

“Akan ada tandatangan petisi bersama untuk mendukung eksistensi Pesantren. Kami ingin masyarakat umum juga ikut terlibat dalam meluruskan penafsiran tentang visi pendidikan Pesantren,” terangnya.

Event Organizer ALTA selaku penyelenggara Santri Land, Akbaryadi menuturkan bahwa karnaval dan festival tersebut akan dihadiri oleh puluhan ribu masyarakat, santri dan alumni pondok pesantren seluruh Tangerang Selatan. Dia berharap keramaian tersebut menjadi agenda dakwah dan menciptakan atmosfir positif di wilayah Tangerang Selatan.

“Kami sebagai santri ingin berdakwah dan menyampaikan syiar Islam sekaligus menunjukkan narasi positif mengenai pesantren. Dalam acara ini, masyarakat dapat melihat sisi lain pesantren yang tidak hanya berkutat pada pelajaran keagamaan namun juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang minat dan bakar para santri,” ungkapnya.