JAKARTA RAYA, Depok — Untuk menanggulangi maraknya aksi tawuran pelajar di Kota Depok, Fraksi PKB mengusulkan agar lagu kebangsaan Indonesia Raya diputar setiap hari di sekolah-sekolah maupun ruang publik.

Ketua Fraksi PKB DPRD Depok, Siswanto, menyebut usulan tersebut muncul karena aksi tawuran yang terus berulang telah meresahkan masyarakat, khususnya para orang tua siswa. Menurutnya, selain langkah penegakan hukum dan patroli keamanan, perlu pendekatan ideologis untuk membentuk karakter generasi muda.

“Memang tawuran ini sangat meresahkan. Berbagai upaya sudah dilakukan, seperti patroli aparat keamanan. Tapi masih saja terjadi,” ujar Siswanto melalui keterangan pers, Selasa (30/9/2025).

Karena itu, lanjutnya, perlu strategi lain yang menyentuh ranah moral dan kebangsaan. Salah satunya dengan membiasakan pemutaran lagu Indonesia Raya secara rutin.

“Kami baru saja mengusulkan agar Pemkot memutar lagu Indonesia Raya setiap hari. Tujuannya menanamkan nasionalisme dan semangat Bhinneka Tunggal Ika di kalangan masyarakat, khususnya remaja,” tegasnya.

Ia menilai kebiasaan mendengarkan lagu kebangsaan tidak hanya mampu menekan angka perkelahian antarpelajar, tetapi juga meningkatkan rasa toleransi dan tenggang rasa dalam kehidupan berbangsa.

“Kalau Indonesia Raya rutin diputar di sekolah-sekolah, saya yakin akan terpatri dalam jiwa pelajar pentingnya saling menghormati sebagai sesama anak bangsa,” tambahnya.

Namun demikian, Siswanto menyayangkan respons lamban dari Pemkot Depok, meski sebelumnya Wali Kota Supian Suri disebut telah memberi sinyal positif atas usulan tersebut.

“Seingat saya, Pak Wali menilai ini usulan baik dan akan segera dikaji. Kalau dianggap berfaedah, kami berharap segera dieksekusi. Secara teknis, cukup dengan mengeluarkan surat edaran,” jelasnya.

Hingga saat ini, Pemkot Depok belum mengeluarkan kebijakan resmi terkait pemutaran lagu Indonesia Raya secara rutin.

Fraksi PKB berharap langkah ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meredam aksi tawuran sekaligus menanamkan nilai nasionalisme sejak usia dini. (pr/yopi)