JAKARTA RAYA, Depok – Budaya Betawi tak hanya dikenal melalui ikon-ikonnya seperti ondel-ondel, lenong, dan gambang kromong. Kekayaan khas Betawi juga melekat kuat dalam ragam kuliner tradisionalnya. Salah satu yang paling digemari lintas generasi adalah soto Betawi, sajian berkuah santan yang kaya rempah dan gurih.

Soto Betawi bukan hanya milik warga asli Betawi, tapi telah menjadi favorit masyarakat urban di berbagai daerah, termasuk di Depok. Di Jalan Raya Haji Sulaiman, Bedahan, Ruko Griya Sawangan Indah (GSI) sebuah warung tenda sederhana menjadi saksi bagaimana kuliner ini terus digandrungi.

Warung yang dikelola sendiri oleh Bang Obet, yang telah dirikan sejak tahun dua ribu lima (2005). seiring waktu berjalan menunjukkan perkembangan pesat.

“Alhamdulillah, sejak mulai jualan soto Betawi, pelanggan semakin banyak. Setiap hari dari jam lima sore sampai tengah malam bisa habis 100 sampai 150 porsi,” ujar Obet saat ditemui di warungnya, Kamis (9/10).

Dengan harga Rp30.000 per porsi sudah termasuk nasi, soto Betawi racikan Bang Obet menawarkan cita rasa autentik yang sulit dilupakan. Potongan babat yang empuk, kuah santan yang kental, serta aroma rempah yang menggoda menjadi daya tarik utama kuliner ini.

Bagi Obet, menggeluti dunia kuliner bukan sekadar mencari rezeki, melainkan juga menjaga warisan budaya Betawi agar tetap hidup di tengah gempuran makanan modern.

“Saya ingin orang tetap ingat sama kuliner Betawi. Biar enggak hilang, biar terus dicari,” katanya.

Soto Betawi pun terbukti bukan sekadar makanan khas, melainkan simbol kehangatan dan identitas budaya yang melekat erat pada masyarakat Jakarta dan sekitarnya. (pr)