JAKARTA RAYA – Pemerintah melalui Perum Bulog punya tiga jurus untuk menekan harga beras di pasar Tanah Air. Intervensi ini dilakukan di tengah kenaikan harga beras secara ‘gila-gilaan’ saat ini.
Kepala Badan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyebut pemerintah memiliki tiga program untuk mengintervensi pasar, tujuannya agar harga pangan di dalam negeri bisa kembali normal atau seimbamg. Program itu dijalankan Bulog.
Tiga jurus yang dimaksud diantaranya, Bulog melaksanakan Intervensi melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang mendatangi langsung ke pemukiman penduduk atau tempat keramaian, kemudian Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke retail modern, pasar tradisional dan pasar induk, ketiga bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram.
“Kemudian intervensi selanjutnya adalah program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke retail modern, pasar tradisional dan pasar induk, dan yang hari ini dilaksanakan adalah penyaluran Bantuan Pangan sebanyak 10 Kg ke masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” ujar Arief, Sabtu (24/2/2024).
Arief mengaku, pemerintah butuh waktu ketika melakukan intervensi pasar agar keseimbangan harga di tingkat produsen dan konsumen bisa terjadi.
Senada, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Bulog, Mokhamad Suyamto, mengatakan pihaknya terus melakukan manuver positif menyikapi harga beras yang masih fluktuatif dengan bergerak cepat menjalankan semua penugasan dari pemerintah.
“Penyaluran bantuan pangan beras saat ini berjalan semua di seluruh Indonesia, kemudian semua outlet distribusi program SPHP, baik itu pasar induk, pasar tradisional dan retail modern telah kami gelontorkan beras SPHP untuk memperbanyak ketersediaan agar masyarakat tidak kesulitan dalam mencari beras,” paparnya.
“Dan yang terbaru, kami juga terjun langsung melalui Gerakan Pangan Murah ke masyarakat dengan melaksanakan program penjualan pangan pokok murah yang destinasinya dekat dengan pemukiman warga,” lanjut dia.
Pemerintah terus melakukan aksi cepat tanggap atas dampak perekonomian yang ditimbulkan oleh perubahan iklim Elnino yang saat ini tengah melanda dunia.(***)
Tinggalkan Balasan