JAKARTA RAYA-Banyak alasan bagi pebisnis pemula memilih waralaba atau Franchise untuk memulai usaha. Model bisnis ini begitu populer dengan menggunakan merek, sistem, dan model bisnis milik franchisor.

Dari segi keunggulan, bisnis waralaba tinggal menjalankan merk yang sudah dikenal oleh masyarakat luas. Reputasi yang baik, franchisee (pengguna merk) tidak perlu lagi membangun merek dari awal dan dapat menarik minat konsumen.

Ketua Umum Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (wali) Levita G. Supit, mengatakan kbagi kalangan pebisnis pemula bisa memulai usaha dari Franchise. Selain lebih menjanjikan, pengelolaan bisnis juga tidak terlalu rumit.

Namun, ia juga menghimbau agar lebih selektif dalam memilih bisnis Franchise yang akan dijalankan. Selain mudah dikelola, juga harus mendapat sambutan baik dari masyarakat sehingga bisa laris penjualannya.

“Kalangan pebisnis pemula penting memikirkan bisnis yang masih direspon baik oleh masyarakat,” ujar pemilik Restoran Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk ini.

Bagi Levita, Franchise food and beverage (makanan dan minuman) cocok untuk pebisnis pemula. Waralaba jenis ini cukup meyakinkan karena dapat bertahan dimasa sulit.

Pemilik Restoran Restoran Giannis Pizzeria juga meyakinkan franchisee (pengguna merk), akan memberikan dukungan penuh mulai dari pelatihan, pemasaran, hingga pengadaan bahan baku.

“Ini membantu franchisee untuk lebih fokus dalam mengelola mengembangkan bisnisnya,” katanya.

Hal ini tentu saja akan membantu menekan biaya promosi karena brand franchise telah dikenal oleh masyarakat luas. Jadi, pemilihan merek franchise
harus dilakukan dengan tepat agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Di samping itu, semangat dan keyakinan setiap pebisnis kata Levita harus diiringi jiwa yang inovatif supaya produk bisa diterima pasar.

“Terus tambah ilmu bisnis. Jangan pernah merasa puas untuk semuanya tapi teruslah berusaha untuk membuat bisnis yang kita jalani semakin sukses,” imbuh Levita yang juga berprofesi sebagai lawyer ini.

Soal besaran modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis, Levita mengatakan tergantung dari jenis bisnisnya dan besar kecil bisnis.

“Saya memulai bisnis dengan skala restauran, sehingga investasinya tidak sedikit. Tapi saya bisa kembali modal dalam satu tahun,” katanya.

Namun kata Levita, dalam berbisnis perlu disiplin dan komitmen serta kesabaran. Keuntungannya, memulai dengan bisnis franchise tidak perlu dari nol. Karena bisnis tersebut sudah dijalankan terlebih dahulu oleh franchisor dan masyarakat sudah mengenal bisnis tersebut terlebih dahulu.(ali)