JAKARTA RAYA – Wakil Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi Syeikh Awad Bin Sabti Al Anzi menyambut sejumlah penerima undangan haji dari Raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud, di salah satu hotel di bilangan Makkah, Selasa (11/6/2024) di salah satu hotel di bilangan Makkah.

Terlihat penerima undangan haji Raja Salman adalah sejumlah pejabat pemerintah, pimpinan ormas, akademisi hingga masyarakat yang berkontribusi terhadap kemajuan peradaban agama.

Dari puluhan WNI penerima undangan Raja Salman diantaranya adalah Rektor UMS, Sofyan Anif, Wakil Ketua PBNU, Zulfa Mustofa, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler, Duta Besar Andy Rachmianto, Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga, Amany Lubis, Rektor STAIN Majene, Wasilah Sahabudin, Rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin.

Kemudian turut hadir Rektor Universitas Andalas, Efa Yonedi, Walikota Padang, Hendri Septa, Kajati Sumbar, Asnawi, Kabid Diklat Masjid Istiqlal, Farid F Sainong, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi dan lain-lain.

“Wakil Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi Syeikh Awad Bin Sabti Al Anzi ingin memastikan bahwa pelayanan untuk tamu-tamu raja ini terlayani dengan baik. Saya kira kami semua sangat terkesan dengan apa yang kami terima dan diberikan oleh raja Salman sangat luar biasa,”kata Kamaruddin Amin, salah satu penerima undangan haji Raja Salman.

Dia menyebut Wamen Syeikh Awad ingin memastikan apakah tamu undangan raja Salman menerima berbagai fasilitas yang disediakan oleh pihak kerajaan. Wamen Syeikh Awad, kata Kamaruddin juga merasa senang jika tamu raja dapat dilayani dengan baik.

“Kita cerita-cerita dengan berbagai rencana aktivitas. Beliau sangat berbahagia intinya adalah kami sangat bahagia, menerima tamu-tamu Allah tamu-tamu kerajaan dari tokoh-tokoh Indonesia. Dan kami juga merasa sangat senang,”sambungnya.

Lantas, dia menegaskan bahwa tamu haji raja Salman tidak masuk ke dalam kuota reguler haji dari Pemerintah Indonesia. Melainkan kuota khusus yang diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi.

“Jadi kami ini tidak sama sekali mengambil kuota reguler untuk Indonesia yang ditetapkan oleh kerajaan Saudi. Kami di luar dari kuota itu. Kami adalah kuota khusus yang diberikan oleh kerajaan kepada tokoh-tokoh dari Indonesia dan juga dari berbagai negara,”katanya.

“Ini program internasional sesungguhnya kerajaan dikelola oleh Kementerian urusan Islam yang terpisah dari kuota-kuota haji,”kata dia.

Nantinya 50 tamu haji raja Salman asal Indonesia juga diberikan beberapa program kegiatan. Salah satunya adalah kegiatan berziarah ke Museum Al Wahyu, di Jabal Nur, kota Makkah, hingga Museum Nabi Muhammad di Madinah.

“Semuanya difasilitasi oleh kerajaan dan langsung pelaksanaan ini semua full coverage sama sekali tidak ada yang tidak di cover oleh kerajaan,”ucap Dirjen Bimas Islam Kemenag Ini. (hab)