JAKARTA RAYA – Calon wakil gubernur nomor urut 1, Suswono (RIDO) menawarkan delapan program bernama makanan tradisional kepada emak-emak dan Pemuda Karang Taruna di Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan.
Hal ini dia ungkapkan saat syukuran Daerah Pemilihan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta, Ali Muhammad Johan bersama konstituennya di Dapil VII Jakarta Selatan yang juga dihadiri Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid.
Ke-8 makanan tradisional itu adalah Bakwan, Kue Putu, Laksa, Petis, Asinan, Rujak, Ketupat hingga Semur. Nama-nama makanan ini merupakan akronim dari program unggulan kreatif yang ditawarkan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil – Suswono (RIDO).
“Ketua RT-RW ini jadi ujung tombak, jadi telinga mata gubernur. Karena yang mengetahui kondisi masyarakat adalah RT-RW. Makanya nanti RT-RW akan diberikan nomor langsung kepada pak Gubernur, supaya laporannya cepat, tidak usah melalui lurah, camat atau wali kota, kepanjangan. Nanti, orang yang sakit keburu meninggal,” ujar Suswono di Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2024).
Bahkan, ungkapnya, RW akan diberikan kesempatan untuk menentukan pembangunan sendiri di lingkungan RW-nya melalui alokasi anggaran RW Rp200 juta per tahun. Bahkan, lanjutnya, pasangan RUDo akan menaikkan insentif RT-RW, Dasawiswa, dan Jumantik.
“Intinya, program-program Pemprov DKI Jakarta yang baik akan diteruskan. Nanti juga akan ditraktir makanan, ada delapan makanan yang kami siapkan, yakni BAKWAN. Maksudnya singkatan, Bangun Kota Rawat Lingkungan. Supaya kotanya jadi indah, tidak kumuh lagi,” kata Menteri Pertanian periode 2009-2014 itu.
Selanjutnya, ada KUE PUTU, yang merupakan Kemana Pun Irit dan Hemat Waktu: Optimalisasi transportasi publik yang hemat energi. Lalu ada LAKSA – Pelatihan Siap Kerja: Program pelatihan untuk memperkuat kemampuan kerja masyarakat.
“Ini untuk karang taruna, nggak usah khawatir, nanti banyak pekerjaan. Kalau nanti pekerjaan susah, demo ke Balai Kota. Ibu-ibu juga boleh demo ke Balai Kota, bawa panci. Demo masak maksudnya,” ucap Suswono disambut riuh tepuk tangan emak-emak.
Selanjutnya, Suswono menawarkan PETIS – Pendidikan (Dasar/Menengah) Gratis. Pihaknya akan memberikan akses pendidikan berkualitas bagi semua warga. Salah satunya akan memberikan pendidikan gratis baik negeri maupun sekolah. Kemudian ada ASINAN yang merupakan akronim Agenda Solusi Hujan Aman: Solusi banjir terintegrasi.
Suswono juga menawarkan RUJAK yang merupakan akronim dari Rumah Terjangkau dan Terpadu: Penyediaan perumahan yang terjangkau. Lalu KETUPAT, yakni Kredit Tanpa Bunga Akses Cepat: Program kredit mikro tanpa bunga. Dan terakhir adalah SEMUR – Sembako Murah: Penyediaan bahan pangan murah untuk warga.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta, Ali Muhammad Johan mengungkapkan, ada 70 program yang akan dijalankan pasangan RIDO. Bahkan, Ali Johan turut menyosialisasikan program-program tersebut dengan door to door dan membagikan pamflet kepada konstituennya.
“Ada Sekolah Gratis, baik Negeri maupun Swasta. Pasangan RIDO juga akan tetap memberikan bantuan pendidikan KJP. Memang DPRD DKI Jakarta periode lalu sudah melakukan MoU dengan Dinas Pendidikan yang akan memberikan pendidikan gratis di sekolah swasta, teknisnya akan dibahas lagi karena ini terkait alokasi anggaran,” kata Ali.
Selain itu, jelasnya, pasangan RIDO akan memberikan penguatan kemandiran dana RW dengan alokasi Rp 200 jt/tahun (1 Miliar per 5 tahun). Alokasi dana ini akan dimasukkan ke kelurahan untuk kemudian diskusikan dengan semua komponen, RT, RW, PKK, Jumantik, Karang Taruna, Jumantik, Paud, Dasa Wisma, dll untuk peruntukannya.
“Mau dipakai apa dana RWnya, untuk kebutuhan masyarakat sesuai aspirasi masyarakat pada RW terkait. Tentunya penggunaan dana RW ini mengikuti Juklak/panduan/aturan mainnya dari gubernur,” tegasnya.
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid mengungkapkan, pasangan RIDO memiliki track record yang jelas. Untuk itu, Hidayat Nurwahid pun mengajak masyarakat untuk memilih pasangan RIDO.
“Hak kita untuk memilih tadi, jangan hanya digunakan untuk memilih saja. Tapi gunakan hak itu untuk mengawasi juga. Sesudah pencoblosan, awasilah. Supaya tidak terjadi suara kita berpindah, itu harus diawasi. Supaya suara rakyat yang telah kita perjuangkan tidak hilang,” tegasnya. (hab)
Tinggalkan Balasan