JAKARTA RAYA — Universitas Indonesia (UI) meneguhkan komitmennya sebagai motor inovasi nasional melalui penyelenggaraan Universitas Indonesia Innovation Festival (UIIF) 2025 yang resmi diluncurkan di Mall Semanggi, Jakarta Selatan, pada Kamis (13/11/2025). Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari 13 hingga 15 November 2025.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si, menegaskan bahwa negara maju membangun kekuatan ekonominya melalui riset dan inovasi. Karena itu, Indonesia harus memperkuat ekosistem riset sehingga hasilnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kita tidak bisa lagi hanya menjual sumber daya alam mentah. Universitas adalah jantung inovasi. UI berkomitmen menjadi motor inovasi nasional, memastikan hasil riset kampus tidak berhenti di publikasi, tetapi bermanfaat bagi masyarakat dan industri,” ujar Prof. Hamdi.
Ia menjelaskan bahwa UI telah memiliki lebih dari 400 laboratorium dan kelompok riset yang berisi peneliti unggulan dari berbagai bidang. UI pun telah memiliki database periset dan riset unggulan yang siap ditawarkan kepada industri untuk dikembangkan menjadi produk bernilai ekonomi.
Menurutnya, hilirisasi riset dapat dilakukan melalui dua pendekatan:
Technology Push, yakni menawarkan hasil riset yang siap dikembangkan lebih lanjut;
Demand Pull, yaitu memetakan kebutuhan industri kemudian mempertemukannya dengan para peneliti UI.
“Kami memperkuat kemitraan riset terapan dan skema pendanaan berbasis kolaborasi dengan industri serta lembaga pemerintah. UIIF menjadi jembatan antara riset, startup, dan industri untuk mempercepat komersialisasi inovasi,” tambah Prof. Hamdi.
Ia menegaskan bahwa UIIF tahun ini melibatkan lebih banyak fakultas, kolaborasi multidisiplin, serta partisipasi mitra industri dan startup yang menjadi tombak hilirisasi, sehingga inovasi yang ditampilkan lebih beragam, aplikatif, dan siap masuk ke pasar.
Sementara itu, Indah Handayani, Project Director UIIF 2025, berharap festival ini dapat memperluas literasi publik mengenai riset dan inovasi, terutama di kalangan generasi muda.
“Ada banyak potensi Indonesia yang dapat dikembangkan melalui riset dan inovasi untuk menghasilkan nilai ekonomi. UIIF menjadi ruang untuk memperkenalkan itu kepada masyarakat,” ujarnya.
Indah juga mengingatkan pentingnya perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dalam pengembangan riset. Pesan serupa disampaikan Erni Purnamasari, Ketua Tim Kerja Kerjasama dalam Negeri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham, yang hadir dalam acara launching.
“Perlindungan KI sangat penting agar inovasi kita tidak kalah bersaing dengan negara lain. Produk Indonesia akan semakin kuat bila didukung perlindungan HKI,” katanya.
Melalui UIIF 2025, UI berharap dapat memperluas jejaring kolaborasi, mempertemukan peneliti dengan industri, serta mempercepat lahirnya inovasi yang mampu memperkuat daya saing nasional. (hab)


Tinggalkan Balasan