JAKARTA RAYA, Italia – Gema lonceng Natal kian mendekat. Di Italia, masyarakat menikmati libur panjang dari 22 Desember hingga 7 Januari, periode yang mendorong tingginya mobilitas wisata, baik di dalam maupun luar negeri.

Berdasarkan laporan asosiasi perhotelan Italia, Federalberghi, dari total populasi sekitar 59 juta jiwa, sebanyak 19,3 juta warga Italia diperkirakan akan bepergian selama libur Natal dan Tahun Baru. Dari jumlah tersebut, 91 persen memilih berwisata di dalam negeri, sementara 9 persen lainnya memilih destinasi luar negeri.

“Kalender tahun ini memberikan insentif kuat bagi masyarakat untuk merencanakan liburan,” ujar Presiden Federalberghi, Bernabò Bocca.

Destinasi favorit wisatawan domestik masih didominasi kota-kota seni seperti Roma, Napoli, dan Florence. Selain itu, kawasan pegunungan dengan nuansa musim dingin juga menjadi pilihan, terutama resor ski yang menawarkan pengalaman salju khas Eropa.

Fenomena Paradox Wisata

Menariknya, di tengah musim dingin Eropa, muncul fenomena “paradox tourism”. Selain mengunjungi kota-kota dingin seperti Paris, London, dan Wina, sebagian warga Italia justru memilih “melarikan diri” dari hawa dingin dengan mencari destinasi beriklim hangat.

Negara-negara Timur Tengah dan kawasan tropis menjadi incaran, mulai dari Dubai, Maladewa, pesisir Sharm El Sheikh di Mesir, hingga pantai-pantai eksotis di Thailand.

Pendapatan Pariwisata Melonjak

Sektor pariwisata Italia mencatat kinerja impresif pada musim dingin 2024–2025, dengan total omzet diperkirakan mencapai €5,8 miliar.

Sementara itu, untuk musim dingin 2025–2026, pendapatan pariwisata Italia diproyeksikan menembus €12,1 miliar, meningkat 3,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan tersebut berasal dari berbagai sektor, antara lain:

  • Akomodasi (hotel, chalet, spa): sekitar €5,9 miliar
  • Layanan olahraga (tiket ski, penyewaan peralatan, tur berpemandu): sekitar €4,78 miliar
  • Makanan, ritel, dan hiburan: sekitar €1,42 miliar

Capaian ini menunjukkan pemulihan pariwisata Italia yang solid, didorong oleh tingginya permintaan wisatawan domestik maupun internasional.

Boom Turis Asing dan Efek Olimpiade

Di saat sebagian warga Italia bepergian ke luar negeri, Italia justru mengalami lonjakan signifikan wisatawan asing. Diperkirakan sekitar 4 juta turis mancanegara berkunjung ke Italia sepanjang Desember hingga Januari.

Lonjakan ini membuat Italia berhasil melampaui ekspektasi pasar dan memperkuat posisinya sebagai destinasi unggulan Eropa, bahkan mengungguli negara-negara seperti Prancis.

Mayoritas turis asing memilih Pegunungan Alpen dan resor-resor salju, seiring meningkatnya minat terhadap wisata musim dingin. Antusiasme ini juga dipicu oleh persiapan Olimpiade Musim Dingin 2026, yang akan digelar di Milan dan Cortina d’Ampezzo. (rw)