JAKARTA RAYA, Bekasi – Sejumlah elemen masyarakat Kota Bekasi menyuarakan sikap berlawanan terhadap munculnya spanduk bertagar “Jaga Wali Kota Bekasi, Tolak KPK Obok-obok Kota Bekasi” yang belakangan viral. Mereka justru secara terbuka mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun ke Kota Patriot guna membersihkan praktik korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.

Aksi tersebut diwujudkan melalui pemasangan spanduk bertuliskan “Kapan KPK Hattrick di Kota Bekasi?” di sejumlah titik strategis, seperti Komsen Jatiasih, Jalan Pendawa, dan Jalan Raya Narogong, pada Rabu (24/12/2025).

Pemasangan spanduk ini dilakukan oleh Elemen Masyarakat Kota Patriot (Emaskot) sebagai bentuk aksi informasi dan pernyataan sikap.

Koordinator Emaskot, Sandi Timur yang akrab disapa Ncek, mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan dukungan moral kepada KPK agar tidak ragu menindak dugaan praktik korupsi di Kota Bekasi.

“Spanduk ini kami pasang sebagai bentuk dukungan kepada KPK. Kota Bekasi harus bersih dari perilaku korup. Jangan sampai ada upaya menghalang-halangi penegakan hukum,” ujar Sandi.

Ia menegaskan, pihaknya akan terus menyuarakan gerakan antikorupsi dan dalam waktu ke depan berencana menggelar aksi lanjutan dengan menggaungkan tagar #HattrickKotaBekasi.

Menurut Sandi, masyarakat Kota Bekasi saat ini menunggu apakah akan terjadi “hattrick” penindakan KPK di Kota Patriot. Pasalnya, dua wali kota Bekasi sebelumnya telah terjerat kasus korupsi dan ditangkap KPK secara beruntun.

“Kita sudah mengalami brace. Mochtar Muhammad ditangkap KPK pada 2010 dan Rahmat Effendi pada 2022. Dalam istilah sepak bola, brace itu dua gol ke gawang yang sama, di lapangan yang tidak banyak berubah,” jelasnya.

Dengan riwayat tersebut, lanjut Sandi, peluang terjadinya “hattrick” dinilai terbuka. Terlebih, muncul berbagai gejala pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap kepala daerah di wilayah sekitar, serta maraknya kasus dugaan korupsi yang menyeret pejabat di lingkungan Pemkot Bekasi.

“Belum lagi sebelumnya sudah ada kepala dinas yang menjadi tersangka, serta banyak laporan dugaan korupsi dari organisasi masyarakat dan mahasiswa yang masuk ke Kejaksaan maupun KPK,” tambahnya.

Atas dasar itu, Emaskot berharap KPK hadir secara aktif di Kota Bekasi untuk memastikan pemerintahan berjalan bersih dan bebas dari praktik korupsi.

“Kami mengajak masyarakat untuk terus mengawal. Mari kita tunggu, kapan KPK hattrick di Kota Bekasi?” pungkas Sandi. (hab)