JAKARTA RAYA – Debat untuk calon presiden (capres) yang kedua akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) besok, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat tersebut mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan capres nomor urut 3, bakal membahas masalah pembelian alutsista pada debat capres tersebut.
Menurutnya, masalah keamanan siber, algoritma, utilisasi AI, dan pencegahan kebocoran data juga akan disampaikan oleh Ganjar. Seno menyebutkan, masalah tersebut menyangkut tantangan masa kini dan masa depan negara di bidang pertahanan.
“Maka paradigma prioritas politik anggaran kita harus terus relevan. Tidak hanya berfokus pada pembelian alutsista fisik,” kata Seno kepada wartawan, Sabtu (5/1/2024).
Ia mengungkapkan, Ganjar sudah mempersiapkan diri menghadapi debat capres tersebut. Ganjar menurutnya, terus melakukan diskusi dengan para pakar, baik profesional maupun pihak internal TPN.
“Bagi Pak Ganjar, semua topik debat penting. Jadi pendalaman materi serta visi misi dipadukan dgn pengalaman panjang Pak Ganjar di pemerintahan,” ujarnya.
Seno melanjutkan, Ganjar jika dipercaya masyarakat untuk memimpin Indonesia nanti, akan menjalin hubungan diplomatik yang didasarkan pada upaya bersama-sama memperbaiki keadaan dunia dengan sikap bebas aktif. Menurutnya, rekrutmen dan penempatan dubes akan dibuat lebih baik dan berdasarkan meritokrasi.
“Sebab peran komunikasi para dubes yg strategis dpt meningkatkan peluang ekspor. Juga memberikan rasa aman bagi para diaspora. Mahasiswa Indonesia di luar negeri jg harus mendapat garansi keamanan, melihat situasi geopolitik global yang dinamis,” ucapnya.
“Selain itu, perihal hubungan Indonesia dgn organisasi-organisasi dunia juga akan dibahas oleh Pak Ganjar. Tujuannya, orientasi kesejahteraan rakyat di dalam negeri dapat diperkuat,” sambungnya.
Lebih lanjut, Seno menegaskan Ganjar-Mahfud juga tidak ingin bertolak belakang dengan persoalan rakyat. Ia menyebut kepemimpinan Ganjar-Mahfud juga dekat dengan rakyat, sehingga persoalan rakyat didengarkan dengan serius.
“Maka saat harga-harga bahan pokok sdg mahal, kepekaan pemerintah diuji dalam menetapkan prioritas penganggaran. Mana yang perlu dibeli sekarang, mana yang tidak. Termasuk dalam hal alutsista,” katanya.
“Penguatan batas teritorial juga penting. Hubungan luar negeri harus pula berorientasi pada penguatan kedaulatan negara,” pungkasnya.(hab)
Tinggalkan Balasan