JAKARTA RAYA – Gempa dengan kekuatan M6,2 mengguncang Jailolo, Maluku Utara (Malut), Senin 11 September 2023, pukul 19.51 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa tidak berpotensi tsunami.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2,” Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, melalui keterangannya, Selasa (12/9/2023).
Sebelumnya dari informasi BMKG, gempa terjadi di 11 km Timur Laut Jailolo, Malut. “Info Gempa Mag:5.9, 11-Sep-23 19:51:33 WIB, Lok:1.16 LU,127.47 BT (11 km TimurLaut JAILOLO-MALUT), Kedlmn:168 Km.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, kata Daryono, episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,18° LU ; 127,44° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sahu, Halmahera Barat, Maluku Utara pada kedalaman 152 km.
Gempabumi ini dirasakan di Jailolo, Kota Manado, Sangihe, Kotamobagu dengan skala intensitas III-IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).
Kemudian di Kota Ternate, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Kep. Sula dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Selanjutnya di Gorontalo, Minahasa Utara, Taliabu, Ambon dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” papar Daryono.
Sementara itu, Tiang Penyangga bagian pilar luar sebelah kanan Gedung Koni Hall B ambruk akibat gempabumi Magnitudo (M) 6,2 yang mengguncang Maluku Utara.
Richard Kundiman, seorang warga yang kebetulan berada di Gedung KONI, Sario, manado mengatakan bahwa sebelum kejadian, gedung hall B tersebut sedang dipakai oleh atlet basket pra pon 3×3.
“Mereka sementara latihan terus lari keluar semua, untunglah semuanya selamat,” kata Richard.
Sekertaris Daerah Provinsi Sulut, Steve Kepel menyebutkan bahwa kerusakan di KONI Sulut bangunan Hall B hanya berupa aksesoris bangunan yang bergeser akibat gempa bukan gedung yang ambruk.
“Pertama saya mengimbau kepada warga masyarakat jangan cepat percaya dengan berita-berita beredar di medsos selama ini mengatakan bahwa bangunan Hall B KONI ini telah ambruk, sebenarnya tidak, hanya aksesoris bangunan yang bergeser akibat gempa yang baru saja kita alami tadi malam, bahwa gempa itu sesungguhnya sulit diprediksi Kapan keberadaannya, seberapa kuat dan Seberapa lama dia akan berlaku,” tutur Steve Kepel, Selasa (12/9/2023).
Kondisi bangunan kata dia masih tetap bisa digunakan dan berfungsi dengan baik. Dibagian dalam tidak terlihat adanya kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 yang berpusat di Maluku Utara itu.
“Marilah kita sama-sama menciptakan suasana yang kondusif agar tidak terprovokasi, tidak terbawa dengan berita-berita yang ada di medsos selama ini,” ujarnya.(hab)
Penulis : Hadits Abdillah
Editor : Hadits Abdillah