JAKARTA RAYA- Hari terakhir event Kontes dan Pameran Batu Akik Nusantara, The Rock Show 4 di Blok M Square, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ribuan peserta komunitas batu akik dan permata antusias mengikuti jalannya perlombaan tersebut.
Sebagai informasi, kontes batu akik dan permata digelar sejak hari Jumat (14/2/2025) hingga Minggu (16/2) hari ini penutupan di kawasan pusat perbelanjaan Blok M Square, Melawai.
Komunitas Batu Sriwijaya Gems Community (SGC), Anjar, 44, asal Palembang mengatakan, antusias para peserta kontes batu akik permata lumayan tinggi, tetapi ini skalanya belum nasional, sebelum ini ada kontes skala nasional lumayan besar di Yogyakarta kemarin, tanggal 7.
“Kita langsung loncat ke Blok M Square ini, antusias dari teman-teman daerah bisa dilihat sendiri, ada teman-teman dari Samarinda, Kalimantan, Jawa, full, saya sendiri dari perwakilan Palembang, Sumatera Selatan, ada Medan juga, dari jumlah kuota bisa mencapai 3 ribu lebih kuota, cukup tinggi,” ungkap Anjar di Blok M Square, Minggu (16/2/2025).
Dikatakan Anjar bahwa dia sendiri memiliki banyak varian batu akik berkualitas seperti Baturaja, Wulung, Cempaka, batu gambar sebagian, Sulaiman juga ada. Semua batu akik itu dikonteskan di setiap event di Indonesia.
“Itu kearifan lokal kita semua asal Palembang,” tutur Anjar.
Bahkan Anjar mengikutkan/mendaftarkan (semua batu itu), dan terkadang menang kadang kalah. Karena menurutnya, dalam sebuah kontes tidak menentu, tentunya tergantung kondisi batu juga, kadang ada kelalaian seperti human error terkait pemeliharaan.
Semisal, lanjut dia, saat mau kontes dia lalai tidak memaintenance seperti dipoles atau luka atau lecet yang terlewatkan itu mutlak kalah.
“Biasanya seperti gitu human error, kalau kualitas material kita kan ngerti berdasarkan otodidak pengalaman kita,” imbuhnya.
Dia sendiri kebetulan pada hari ini total mengikutkan (kontes) sebanyak 48 akik, memang tidak banyak. Karena ini hari terakhir, ada yang main Kecubung Wulung di kelasnya saya isi 14 kuota, dia main. Juga ada batu Sulaiman Mata, Bumi, Junjung Derajat dan batu Raja.
“Ya andalan semua, kalau gak andelan saya ga mau keluarkan,” ujar Anjar berkelakar.
Kali pertama Anjar terjun pada kontes batu akik sejak awal tahun 2015. Sebenernya kontes ini sebagai ajang silaturami buat para komunitas pecinta batu akik pernata.
“Orangnya ini aja, ada juga bertambah yang baru nyoba, kalau sudah kecantol, susah lepasnya,” tukasnya.
Lebih lanjut, dia melihat, geliat batu akik permata itu bukan turun tetapi normal stabil. Bahkan di 2015, 2016, 2017 itu ugal-ugalan, buat dia itu ektrem banget, sampai orang yang tidak mengerti batu akik ikut terjun hingga mendalami. Sebelum itu pun event-event serupa sudah ada, karena kontes di 2010 itu sudah ada di Payakumbuh, Sumatera Barat.
Dalam kesempatan yang sama, Arieful Arief, 33, dari Komunitas Batu Giok Idocrase Aceh mengungkapkan, antusiasme peserta yang mengikuti kontes batu akik permata di Blok M Square, sangat luar biasa. Karena memang untuk di Blok M Square ini ramainya luar biasa.
Setelah wabah covid mereda, terus ramai kembali, menggeliat terus menerus, seperti komunitas batu akik permata di Aceh selalu rqmai. Tqk ayal untuk gosok batu akik saja sampai orang rela antre sekarang ini. Lalu membelah batu antre, gosok batu antre, hingga pasang ring pun antre.
“Harapan kami event-event ke depan serupa ini bisa dibuat jarak berdekatan jadi lebih semarak lagi seperti dulu, layaknya sekarang ini semua perwakilan komunitas pecinta batu se-provinsi datangi acara Blok M Square ini,” ungkap Arieful Arief asal Banda Aceh.
Dia sendiri mengikutkan batu andalan asal Aceh yaitu Idocrase Lumut, Idocrase Solar, hingga Blue Solar. Karena Idocrase Aceh itu banyak macamnya, untuk batu keras di Indonesia ini yaitu batu asal Aceh. Bacan pun sudah terkenal di dunia internasional.
“Kami ingin Idocrase Aceh kekerasannya 6-7 skala Mohs ini terkenal juga seperti Bacan. Idocrase ini bisa tergolong batu terkeras di Indonesia,” bebernya.
Dia sendiri telah mendaftarkan semua Idocrase miliknya ikut kontes di tiga kelompok. Sering juga batunya menjuarai lomba sebelumnya. Karena memang batu yang dia konteskan semuanya berkualitas.
“Itu sudah kita saring batu yang terbaik”.
Tak ayal, pengunjung masyarakat yang melihat ke stand batu yang dipamerkan pun cukup ramai. Karena mungkin banyak yang belum mengenal Idocrase, jadi begitu ada event orang jadi tahu dan mengenalnya. Apalagi di pusat belanja Blok M Square, orang lihat karena batu Aceh kekristalannya bagus.
“Seperti batu saya batu juara di Jakarta pernah tembus 1 biji juara 1 tembus di harga Rp120 juta, tembus juga Rp80 juta itu di 2018, untuk sekarang ini ada juga meski ga kaya dulu, tapi diharga Rp 50′-Rp70 juta,” ungkap Arief.
Dia berharap, semoga pemerintah mendukung dunia perbatuan akik yang termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Ini termasuk UMKM juga, banyak yang terdorong seperti penggiat, perajin gosok batu dan lainnya, membuka lapangan usaha dan pekerjaan juga,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Ahmad Subhan mengatakan, dengan adanya Kontes dan Pameran Batu Akik Nusantara, event The Rock Show 4 di Blok M Square ini para perajin khususnya di Pasar Rawa Bening mendapatkan kebanjiran order dari kontes ini. Mulai pengrajin batu asahnya, perajin perak maupun pengrajin chromenya.
“Semoga memberikan manfaat untuk semuanya dan bisa mendongrak perekonomian,” ujar Ahmad Subhan.
Sebelumnya, belasan komunitas batu akik-permata kembali unjuk gigi dengan menggelar kegiatan Kontes dan Pameran Batu Akik Nusantara, The Rock Show 4 di Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sedianya event kontes dan pameran batu itu digelar selama lima hari.
Pembina Batu Nusantara, Kombes Pol Zulfikar Asmiragani mengatakan, pada Rabu (12/2/2025) hari ini di Blok M Square tengah digelar kegiatan Kontes dan Pameran Batu Akik Nusantara, event The Rock Show 4. Event-event serupa sebelumnya pernah diadakan.
Namun kali ini lebih besar menggandeng para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Ada sebanyak 19 komunitas batu hadir menyemarakkan kegiatan pameran dan kontes di Blok M Square ini,” kata Kombes Zulfikar didampingi Kepala Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Ahmad Subhan usai berkeliling melihat stan pameran batu, pada Rabu (12/2).
Dalam pelaksanaannya, lanjut Zulfikar, pihak pengelola Blok M Square mengkombinasikannya dengan food shop. Sehingga mereka yang ingin berburu kuliner mendapatkan makanan berbagai daerah dan batu nusantara mulai dari Aceh sampai Papua, pengunjung bisa hadir ke sini.
Para komunitas batu meliputi batu Nefrit asal Aceh, Kalimaya Banten, Bacan dari Maluku Utara maupun Pandan dari DKI Jakarta serta Pirus, semuanya datang menjajakan memamerkan batu akik permata dengan varian warna dan bentuknya.
“Untuk kontes, perlombaan tentunya dipilih batu-batu berkualitas dengan harapan bisa menggairahkan UMKM khususnya di bidang fashion and galery. Karena pemerintah lagi menggalakkan UMKM sektor makanan, fashion galery juga, salah satunya untuk 30 juta kepesertaan calon penerima bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp2,4 juta untuk menggairahkan galery fashion batu akik permata”.
“Mudah-mudahan ini bisa menyukseskan kegiatan ini, baik pengunjung, kalangan masyarakat, wisatawan domestik dan internasional,” tambahnya.
Nantinya, ketika kontes digelar selama tiga hari terakhir sampai penutupan acara, sejumlah batu akik permata dilombakan yaitu batu Bacan dan jenis lainnya maupun batu Pirus yang semula hanya terbagi pada khususnya orangtua, ustaz-pendeta. Mereka juga bisa kemari melihat langsung.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta lomba tentunya ada, dari estimasi 19 komunitas pecinta batu akik permata, sebanyak 3.500 peserta akan mengikuti ambil bagian dalam event The Rock Show ke-4 kali ini.
“Pesertanya dari seluruh Indonesia, seluruh provinsi. Pendaftarannya sesuai kategori batu mereka yang ingin dilombakan,” ujarnya.
“Syaratnya batu yang dikonteskan harus bersertifikat, natural, dengan parameter kriteria penilaian ditetapkan juri seperti kriteri 4 C, Colour, Catting, Carat, dan Clarity,” tambah Zulfikar.
Tinggalkan Balasan