JAKARTA RAYA – Peneliti Kebijakan Publik dan Sosial Jakarta Barometer, Aditya Putra Rahtanto menyarankan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono untuk melakukan evaluasi seluruh pekerja di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) termasuk para tenaga ahli lantaran disinyalir banyak yang terafiliasi dan bekerja politik untuk memenangkan salah satu pasangan calon presiden.

“Kerja mereka menjadi tidak profesional karena boleh dibilang lebih fokus kerja politik ketimbang memajukan korporasi. Jelas sangat tidak sehat, bagaimana bisa membantu Pj Gubernur menuntaskan tugas dari presiden kalau mereka sibuk dengan urusan pengamanan agenda politik lalu ribut biar bisa tetap menjabat,” ujar Aditya, Senin (1/1/2024).

Aditya pun mewanti-wanti Heru agar lebih intens memantau pergerakan para loyalis atau ordal Anies Baswedan di OPD maupun BUMD Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Menurutnya, dedikasi mereka patut dipertanyakan untuk siapa mereka bekerja.

“Jangan sampai karena Pj Gubernur orang baik dan masih memberikan kesempatan, lalu mereka memanfaatkan kesempatan itu dengan bermanuver berimprovisasi gerakan bergerilya kerja politik, jangan kemudian mereka mengira toh tidak akan ada teguran keras atau tindakan tegas,” ungkapnya.

Lebih lanjut Aditya juga mengingatkan agar Asisten Perekonomian dan Keuangan (Asperkeu) dan Badan Pembina (BP) BUMD meningkatkan pengawasan kepada semua perusahaan plat merah milik DKI supaya lebih fokus terhadap program prioritas yang dicanangkan Heru demi mewujudkan Jakarta Kota Bisnis Berskala Global.

“Sudah tegak lurus saja kepada PJ Gubernur sebagai pemimpin tertinggi di DKI saat ini, jaga kepercayaan yang sudah diberi. Tidak usah aneh-aneh. Penunjukan direksi, komisaris dan apapun yang terkait BUMD, harus dilakukan secara profesional jangan berdasar like and dislike. Penting memilih SDM yang siap satu visi satu misi dengan pimpinan, bukan mereka yang bawa agenda masing-masing,” tegasnya.

Jakarta Barometer, kata Aditya, sejak awal komitmen untuk mendukung transformasi Jakarta menjadi Kota Global. Ia menegaskan, upaya Heru untuk mewujudkan Jakarta Kota Bisnis Berskala Global merupakan citra positif keberhasilan Heru dalam memimpin Jakarta selama satu tahun terakhir.

“Namun dukungan warga pun menjadi semu kalau di dalam (Pemprov) orang-orangnya masih belepotan dan repot ngurusin sisa-sisa kekuasaan padahal mereka tidak sejalan dengan visi dan misi pemerintahan Pak Heru,” pungkasnya.(hab)