JAKARTA RAYA – Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, meresmikan kawasan wisata Bukit Manik Indonesia di Kampung Lokapurna, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Destinasi wisata ini dikelola oleh Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi BMI Group) sebagai salah satu inovasi dalam pengembangan bisnis pariwisata.
Dalam sambutannya, Menkop Budi Arie memuji langkah Koperasi BMI Group dalam menciptakan peluang ekonomi melalui sektor pariwisata. “Ini bukan sekadar pembukaan fasilitas baru, tetapi langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian, melestarikan budaya, dan memberikan pengalaman berharga bagi wisatawan,” ujarnya.
Menkop berharap kawasan wisata ini dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi lokal yang menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat, terutama anggota koperasi. Bukit Manik Indonesia juga diharapkan memicu pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, seperti penginapan, kuliner, dan oleh-oleh khas daerah.
“Saya harapkan manfaat kawasan ini tidak hanya dirasakan wisatawan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan anggota koperasi,” tambahnya.
Budi Arie juga menekankan pentingnya storytelling sebagai daya tarik utama kawasan wisata. “Setiap destinasi wisata harus memiliki cerita unik untuk membangun daya tarik dan branding,” tegasnya.
Presiden Direktur Koperasi BMI Group, Kamaruddin Batubara, menyebut Bukit Manik Indonesia memiliki potensi besar dengan luas area 2,1 hektar. Kawasan ini dapat menarik hingga 1.000 pengunjung per hari. “Bukit Manik Indonesia dimiliki oleh 310 ribu anggota koperasi, yang menjadi captive market kuat untuk kawasan ini,” ujarnya.
Ke depan, BMI Group akan terus mengembangkan fasilitas, termasuk mendirikan galeri untuk menampung produk UMKM dan hasil kerajinan masyarakat. “Kami ingin kawasan ini benar-benar menjadi simbol kebangkitan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor, Iman Wahyu Budiana, optimis Bukit Manik Indonesia akan mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada 2023, sektor pariwisata Kabupaten Bogor menyumbang Rp3,9 triliun PAD, tumbuh 13,45 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami harap kawasan ini berdampak positif bagi ekonomi lokal dan menjadi contoh pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan,” ujar Iman.
Dengan kolaborasi antara koperasi dan masyarakat, Bukit Manik Indonesia diharapkan menjadi destinasi wisata unggulan yang mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus melestarikan kekayaan alam dan budaya lokal. (eng)
Tinggalkan Balasan