JAKARTA RAYA, Depok – Untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya, Polres Metro Depok menggencarkan operasi penertiban premanisme. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya serentak jajaran Polda Metro Jaya dan kepolisian di seluruh Indonesia.
Dalam operasi yang digelar di beberapa titik rawan di Kota Depok, polisi berhasil mengamankan belasan orang yang diduga terlibat dalam aksi premanisme. Dari salah satu lokasi di Kecamatan Cimanggis, petugas menemukan sepucuk senjata api beserta peluru yang disimpan dalam kantong plastik.
Kapolres Metro Depok, Kombes Abdul Waras, menjelaskan bahwa operasi difokuskan pada lokasi-lokasi rawan, termasuk praktik parkir liar yang disertai unsur pemaksaan.
“Ada beberapa titik yang menjadi sasaran. Di antaranya adalah tukang parkir yang melakukan kegiatan di luar aturan hukum, artinya ada unsur pemaksaan di sana,” ungkap Waras, Jumat (18/5).
Dalam kegiatan ini, Polres Metro Depok mengerahkan 98 personel yang dibagi ke dalam tiga tim khusus, didukung oleh seluruh jajaran polsek di wilayah Kota Depok. Waras menekankan bahwa seluruh penindakan dilakukan berdasarkan aturan hukum yang berlaku.
“Jika terbukti ada unsur pidana, maka proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan. Misalnya jika yang bersangkutan melakukan pemerasan atau pelanggaran hukum lainnya, tentu akan kami proses,” tegasnya.
Ia menyebutkan, dua orang diamankan di Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, setelah ditemukan senjata api dan peluru dalam penggeledahan. Saat ini, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
Lebih lanjut, Waras mengatakan bahwa penanganan premanisme dilakukan secara kolaboratif antara Polres Metro Depok, Kodim 0508, dan Pemerintah Kota Depok.
“Kegiatan ini akan terus kami lakukan bersama Kodim dan Pemkot, demi menciptakan rasa aman bagi masyarakat,” tutupnya. (ema)
Tinggalkan Balasan