JAKARTA RAYA – Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD ternyata sudah sejak lama ingin mengundurkan diri sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Keinginan itu muncul sejak dirinya akan tampil dalam debat perdana Cawapres pada Jumat (22/12/2023) lalu.

“Saya merencanakan mengundurkan diri itu sebenarnya sudah lama, ketika akan mulai debat pertama agar lebih leluasa membuka data sebenarnya sehingga lebih etis jika saya membaca data-data itu jika saya tidak di pemerintahan,” ucap Mahfud dalam acara ‘Tabrak Prof’ di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).

Namun niat tersebut harus ditahan oleh Mahfud, berlandaskan etika yang harus dia hormati kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya ketika ingin mundur dari jabatannya dia harus mempersiapkan masa-masa transisi.

“Tetapi, pada waktu itu ada beberapa pertimbangan, pertimbangannya adalah perlu etika saya kepada Pak Jokowi saya dulu diangkat oleh beliau dgn sangat terhormat dengan penuh kepercayaan kepada beliau sebagai presiden rakyat dan saya harus mempersiapkan masa transisi baik-baik,” sambungnya.

Niatnya mundur dari kursi Menkopolhukam juga telah didiskusikan dengan calon presiden pendamping, Ganjar Pranowo. Dia juga berharap pilihannya mundur itu bisa di contoh peserta pilpres lainnya agar tidak menimbulkan konflik interest.

“Kemudian, pertimbangan ini menjadi sangat lebih penting lagi dalam situasi sekarang karena selama tiga bulan saya sudah memberi contoh sebagai Menteri yang menjadi calon saya tidak sedikitpun menggunakan fasilitas negara ketika untuk kepentingan kampanye,” kat Mahfud.

“Ternyata di dalam perkembangannya saya melihat banyak atau adalah gejala-gejala di mana ada pejabat tidak se-fair saya di dalam melaksanakan tugas. Masih mencampur aduk antara keperluan politik dan tugas jabatan. Sehingga saya sudah merasa bahwa saya sudah harus konsekuen untuk menyatakan bahwa saya akan menentukan sikap pada saatnya dengan baik-baik,” sambungnya.

Dia menegaskan akan melakukan komunikasi ini lebih lanjut kepada Presiden Jokowi perihal niatnya tersebut. Perihal kapan dia akan mundur, Mahfud mengatakan momentum itu akan didiskusikan lagi oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud serta koalisi partai pendukungnya.

“Justru itu yang harus saya lakukan agar saya lebih menghormati beliau (Jokowi) tidak colong playu tetapi akan menyampaikan dengan baik-baik dan juga momentumnya akan dibicarakan lagi dengan tim pemenangan nasional dan pimpinan koalisi pengusung,” ucapnya.(hab)