JAKARTA RAYA – Menjelang pencoblosan Pilkada DKI Jakarta pada 27 November 2024, elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pramono Agung-Rano Karno (Pramono-Rano) terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan hasil survei terbaru dari Litbang Kompas yang dirilis pada Selasa (5/11/2024), pasangan nomor urut 3 ini kini unggul dibandingkan dengan dua pasangan lainnya.

Pramono-Rano Unggul, RIDO dan Dharma-Kun Membuntuti

Hasil survei menunjukkan, pasangan Pramono-Rano berhasil meraih elektabilitas sebesar 38,3 persen. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berada di posisi kedua dengan 34,6 persen, sementara pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) masih tertinggal jauh dengan elektabilitas hanya 3,3 persen.

Meskipun Pramono-Rano memimpin, sekitar 23,8 persen responden mengaku belum memutuskan pilihan mereka atau tidak tahu. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pasangan Pramono-Rano unggul, persaingan menjelang hari-H masih sangat dinamis.

Persaingan Ketat, Margin of Error Menjadi Faktor Kunci

Namun, meski Pramono-Rano unggul, survei ini mencatat bahwa persaingan antara pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono-Rano masih sangat ketat. Keunggulan Pramono-Rano tidak signifikan karena masih berada dalam rentang margin of error survei yang sebesar 3,46 persen. Artinya, persaingan kedua pasangan ini masih bisa berubah hingga hari pencoblosan.

Pilihannya Stabil, Namun Ada Potensi Perubahan

Terkait dengan stabilitas pemilih, survei menemukan bahwa sebanyak 56 persen responden menyatakan bahwa mereka sudah mantap dengan pilihan mereka dan tidak akan berubah. Di sisi lain, 39 persen responden mengaku bahwa mereka masih bisa mengubah pilihan mereka, yang menandakan bahwa situasi politik masih bisa berubah dalam beberapa minggu ke depan.

Dukungan Berdasarkan Usia Pemilih

Survei ini juga mengungkapkan perbedaan dukungan berdasarkan usia. Pemilih muda cenderung lebih memilih pasangan Ridwan Kamil-Suswono, sementara pemilih dewasa lebih banyak mendukung pasangan Pramono-Rano. Perbedaan preferensi ini menjadi faktor penting dalam dinamika elektoral Pilkada DKI Jakarta.

Metodologi Survei

Survei Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 20 hingga 25 Oktober 2024, dengan melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak. (hab)