JAKARTA RAYA – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengapresiasi pelaksanaan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sukabumi, yang dinilai telah membentuk ekosistem yang baik. Bahkan, koperasi-koperasi yang ada di Sukabumi sudah dipetakan untuk terlibat dalam program ini.

“Ini adalah program uji coba terbaik dari 85 piloting lainnya. Program ini bisa dicontoh oleh daerah lain untuk pelayanan MBG, dengan melibatkan masyarakat dan koperasi. Salah satu tujuan program ini adalah untuk menggerakkan perekonomian rakyat,” kata Menkop Budi Arie Setiadi saat meninjau pelaksanaan program MBG di Kecamatan Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (13/11).

Menkop Budi Arie menjelaskan bahwa ada empat tujuan utama dari program MBG, yaitu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, menurunkan angka stunting, menurunkan angka kemiskinan, dan menggerakkan ekonomi rakyat. Untuk itu, program MBG perlu dukungan dari semua pihak agar Indonesia Emas 2045 dapat terwujud dengan baik.

“Program MBG ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Ini bukan investasi instan, hasilnya baru akan terasa beberapa tahun mendatang,” ungkap Menkop Budi Arie.

Keterlibatan Koperasi Sangat Ditekankan

Budi Arie menekankan pentingnya peran koperasi dalam penyediaan bahan baku seperti telur, beras, susu, dan bahan lainnya, serta dalam distribusinya dalam program MBG. Oleh karena itu, ia meminta agar koperasi-koperasi yang aktif dan siap terlibat dalam program ini dapat divalidasi.

“Koperasi harus menjadi bagian dari ekosistem ini dan diorganisir dengan baik. Ini adalah program nasional dengan dampak luas bagi masyarakat,” tegas Budi Arie.

Menurut pantauan Menkop, uji coba program MBG di Desa Warung Kiara, Kecamatan Warung Kiara, terbukti mampu meningkatkan semangat anak-anak sekolah untuk belajar.

“Saya melihat sendiri anak-anak semakin semangat, rajin, gembira, dan sehat. Program MBG ini merupakan investasi jangka panjang untuk menciptakan SDM yang unggul,” kata Budi Arie.

Dukungan dari Pemkab Sukabumi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, menyambut baik program MBG yang digagas oleh Presiden Joko Widodo dan diinisiasi oleh Menteri Koperasi. Menurutnya, program ini dapat memperbaiki gizi anak-anak dan menurunkan angka stunting di Sukabumi, yang merupakan salah satu daerah dengan angka kemiskinan dan stunting cukup tinggi di Jawa Barat.

“Kami bersyukur atas terobosan yang dilakukan Presiden untuk perbaikan gizi anak-anak. Semoga ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat potensi sumber daya alam yang melimpah di Sukabumi,” kata Marwan.

Marwan juga menegaskan bahwa Pemkab Sukabumi siap membina koperasi-koperasi di daerahnya agar dapat berkontribusi dalam kesuksesan program MBG yang akan diluncurkan secara resmi pada Januari 2025.

“Setelah adanya kabar bahwa program MBG akan melibatkan koperasi, kini banyak koperasi baru yang muncul dan mengklaim siap menjadi pemasok. Kami akan lebih selektif dalam memberikan rekomendasi agar koperasi yang terlibat benar-benar aktif dan siap,” tambah Marwan.

Penerimaan Positif dari Guru dan Siswa

Di tempat yang sama, Sulastri, seorang guru di SD Warung Kiara, Desa Warung Kiara, menyampaikan rasa terima kasih atas adanya program MBG. Sebagai penerima manfaat, dia menilai program ini mampu meningkatkan semangat anak-anak untuk bersekolah dan belajar.

“Berkat program MBG, anak-anak semakin semangat belajar. Semboyan program MBG ‘semakin sehat, semakin bugar, semakin kuat, semakin cerdas, dan semakin ceria’ benar-benar dirasakan di sini. Selain itu, kami juga mendapat banyak kunjungan dari berbagai daerah yang ingin melihat langsung implementasi program ini. Kehadiran Pak Menteri (Budi Arie Setiadi) hari ini adalah kehormatan bagi kami,” ujar Sulastri.

Sulastri berharap agar program MBG dapat berlanjut secara berkesinambungan sehingga cita-cita menciptakan generasi emas yang unggul dapat terwujud sejak dini. (eng)