JAKARTA RAYA — Musibah kebakaran yang terus terjadi di Jakarta dalam beberapa bulan terakhir menarik perhatian anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Ongen Sangaji.

Untuk menindaklanjuti serangkaian kebakaran tersebut, Komisi A DPRD DKI Jakarta berencana memanggil Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DKI Jakarta, serta pihak terkait lainnya. Pemanggilan ini bertujuan untuk mengawasi proses perizinan dan memastikan kelayakan gedung-gedung di Jakarta.

“Komisi A akan memperdalam kajian terkait perizinan dan kelayakan gedung di Jakarta, agar saat musibah terjadi, bisa diantisipasi dengan baik,” ujar Ongen Sangaji, anggota Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Senin (10/2/2025).

Baca Juga:Ketua DPD RI Terima Kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam

Ongen menekankan bahwa kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza harus menjadi pelajaran penting bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, terutama dalam hal perizinan dan kelayakan gedung. Ia juga mengungkapkan bahwa ada informasi mengenai ratusan gedung di Jakarta yang tidak memenuhi standar operasional prosedur (SOP) dan berpotensi membahayakan.

“Dinas Gulkarmat dan Satpol PP DKI harus segera melakukan penindakan dan perbaikan terhadap gedung-gedung yang tidak sesuai dengan SOP,” tegas Ongen.

Ia menambahkan, “Jika SOP kelayakan gedung dijalankan dengan baik, kejadian kebakaran tidak akan menimbulkan puluhan korban jiwa.”

Baca Juga:DPD RI dan OJK Bahas Penguatan Pengawasan Sektor Keuangan

Selain itu, Ongen juga menyoroti keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Dinas Gulkarmat DKI Jakarta. “Meski ada efisiensi anggaran, kita harapkan penambahan SDM di Gulkarmat tetap bisa dilakukan,” ujarnya.

Dalam upaya penanggulangan kebakaran, Ongen menekankan pentingnya pemenuhan perlengkapan Dinas Gulkarmat DKI Jakarta. Ia berharap petugas Gulkarmat dapat menjalankan tugas pemadaman api tanpa terkendala alat.

“Jangan sampai ada bangunan atau gedung dengan ketinggian 50 lantai yang tidak bisa dijangkau oleh mobil pemadam, sehingga proses pemadaman api tidak berjalan maksimal,” pungkas Ongen. (hab)