JAKARTA RAYA – Nurmaria Sarosa kembali dilantik sebagai Ketua Women in Logistics and Transport (WiLAT) Indonesia periode 2025-2027 di Museum Bahari, Jakarta Utara, Jumat (4/7/2025).

Nurmaria Sarosa, Ketua WiLAT Indonesia percaya bahwa populasi perempuan harus diberdayakan secara optimal, agar Indonesia tak kehilangan hampir setengah potensinya untuk berkembang secara maksimal.

Menurutnya, program-program unggulan yang ada tak hanya memperkuat posisi perempuan dalam industri logistik dan transportasi, tetapi juga berkontribusi pada transformasi sektor ini menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan.

”Kami di WiLAT Indonesia percaya bahwa dengan menciptakan lebih banyak ruang bagi perempuan untuk bersinar dan berkembang, masa depan industri logistik dan transportasi akan semakin cerah dan berdaya saing tinggi, ” katanya, Sabtu (5/7/2025).

Nurmaria menambahkan dengan dorongan digitalisasi (IoT, AI, big data dalam industri logistik, tranportasi dan rantai pasok), peran perempuan dalam bidang analis data logistik, rencana transportasi pintar, dan sustainability logistics akan semakin vital..

“Perempuan Indonesia semakin menunjukkan peran pentingnya dalam dunia rantai pasok, logistik dan transportasi, meskipun sektor ini secara tradisional didominasi oleh laki-laki. Perubahan ini didorong oleh transformasi digital, kebutuhan akan keberagaman gender, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya inklusivitas dalam dunia kerja, ” katanya.

Ditegaskan Nurmaria, WiLAT terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong peran perempuan di sektor rantai pasok, logistik dan transportasi melalui program unggulan yang inspiratif. Salah satu inisiatif utama adalah Star of WiLAT, yang memberikan pengakuan kepada perempuan berprestasi dengan pengalaman luas di industri ini.

“Program ini dirancang untuk menjadikan mereka sebagai “bintang” yang memimpin perubahan positif di organisasi, sekaligus menjadi panutan bagi generasi penerus, ” ujarnya.

Selain itu, WiLAT juga berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui berbagai upaya pengembangan diri. Program ini bertujuan mendukung perempuan dalam meningkatkan keterampilan dan berjejaring, baik untuk berkarier di perusahaan logistik dan tranportasi maupun yang memulai usaha sendiri di industri ini.

“Dengan pendekatan yang holistik, WiLAT memberikan akses ke pelatihan, bimbingan, dan jaringan profesional yang membantu perempuan mencapai potensi terbaik mereka, ” katanya.

WiLAT merupakan forum perempuan profesional di bawah naungan The Chartered Institute of Logistics and Transport (CILT), sebuah organisasi global yang berdiri sejak 1919 dan kini memiliki lebih dari 30.000 anggota di lebih dari 40 negara. Sementara WiLAT diinisiasi secara global pada 2010 dan diresmikan pada 2013 di Sri Lanka, kini memiliki lebih dari 3.870 anggota di 40 negara.

Di Indonesia, WiLAT hadir sejak 8 Maret 2021 dengan Juliana Sofhia Damu, FCILT sebagai Ketua Pertama. Kepemimpinan kini diteruskan oleh Nurmaria Sarosa, CMILT yang kembali dipercaya menjabat sebagai Ketua WiLAT Indonesia untuk periode keduanya. (sin)