JAKARTA RAYA – Hujan deras yang mengguyur Jakarta dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah ruas jalan terendam banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat bahwa hingga Rabu (29/1/2025) pukul 06.00 WIB, sebanyak 52 RT masih terdampak banjir. Wilayah yang paling parah terdampak adalah Jakarta Barat dengan 27 RT terendam air.
Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, mendapat sorotan dari publik terkait penanganan banjir yang dinilai belum maksimal.
Ketua Umum Jakarta Bersahabat, Gito Ricardo, menyoroti kondisi banjir yang kembali melanda hampir seluruh wilayah ibu kota.
“Kami mempertanyakan kinerja Plt Kepala Dinas SDA Ika Agustin Ningrum, yang kami nilai lambat dan gagal menanggulangi banjir di Jakarta. Akibat banjir yang meluas, kemacetan panjang terjadi di berbagai titik,” ujar Gito saat dihubungi wartawan, Rabu (29/1).
Menurut Gito, beberapa proyek infrastruktur seperti pembangunan rumah pompa dan polder baru belum berdampak signifikan dalam mengurangi genangan. Ia juga menyoroti lambatnya pembebasan lahan untuk proyek normalisasi kali, yang masih menjadi kendala utama.
“Banyak warga yang tempat tinggalnya terkena proyek normalisasi kali, namun hingga kini masih belum mendapatkan ganti rugi. Padahal mereka sudah mengeluarkan biaya untuk membayar PBB tanah mereka,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gito meminta Pj Gubernur Teguh Setyabudi serta Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Mas Pram-Bang Doel, untuk segera mengevaluasi kinerja Ika Agustin Ningrum.
“Plt Kadis SDA tidak boleh hanya berbicara, tetapi harus menunjukkan hasil nyata. Selama hampir dua tahun menjabat, jumlah titik banjir justru bertambah. Banyak PNS dengan latar belakang teknis yang lebih berpengalaman dan layak untuk menangani masalah banjir di Jakarta,” tegasnya.
BPBD Jakarta mencatat bahwa banjir mulai melanda sejak Selasa (28/1/2025) malam akibat hujan deras yang menyebabkan saluran air meluap. Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter.
“Beberapa daerah yang terdampak, termasuk Kedaung Kaliangke dan Tegal Alur, mengalami banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter,” ujar Yohan. (hab)
Tinggalkan Balasan