Di KTT OKI di Riyadh, Jokowi Minta Negara Islam Bersatu Selesaikan Situasi di Gaza

Minggu, 12 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden menghadiri KTT Luar Biasa OKI

Presiden menghadiri KTT Luar Biasa OKI

JAKARTA RAYA – Presiden RI, Joko Widodo telah menghadiri KTT Luar Biasa OKI mengenai situasi di Gaza telah dilakukan di Riyadh pada tanggal 11 November 2023 lalu. Dimana semula akan dilangsungkan dua KTT secara terpisah back-to-back, yaitu KTT Liga Arab dan KTT OKI.

“Namun, untuk memberikan pesan yang kuat kepada dunia, maka diputuskan bahwa kedua KTT tersebut digabung pelaksanaannya menjadi Joint Summit,”kata Menlu RI, Retno Marsudi dalam keterangannya, Minggu (12/11/2023).

Dia mengatakan bahwa Presiden RI merupakan salah satu pemimpin dunia yang langsung menyampaikan
akan hadir begitu menerima undangan KTT pada 5 November atau enam hari yang lalu. Menurutnya KTT ini sangat penting untuk menunjukkan soliditas negara-negara OKI dan untuk
menemukan upaya tambahan agar kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina dapat segera dihentikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dalam pernyataan nasionalnya, Bapak Presiden antara lain menyampaikan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan untuk penyelesaian situasi di Gaza,”katanya.

Baca Juga :  Dosen UI: KTT AIS 2023 Perkuat Eksistensi Indonesia Sebagai Negara Kelautan dan Kepulauan

Adapun presiden Jokowi menekankan beberapa saran konkret yaitu: Pertama, gencatan senjata harus segera dapat dilakukan.

“Alasan Israel bahwa ini adalah sebuah self-defence tidak dapat diterima. Ini merupakan sebuah collective punishment,”ujarnya.

Kedua, bantuan kemanusiaan harus dipercepat dan diperluas. Negara-negara OKI atau OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih predictable dan sustainable.

“Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia telah kirim bantuan dan ke depan akan dapat menambahkan lagi bantuan-bantuan berikutnya,”ujar dia.

Kemudian Presiden memberikan contoh kekejaman kemanusiaan yang dilakukan Israel, yaitu menjadikan rumah sakit sebagai target, termasuk rumah sakit Indonesia. Rumah sakit Indonesia telah kehabisan bahan bakar dan hal ini mengurangi kemampuan rumah
sakit untuk melayani masyarakat yang sangat memerlukan bantuan.

“Presiden mendesak semua pihak menghormati Hukum Humaniter Internasional,”kata Menlu Retno.

Baca Juga :  MUI: Hukum Boikot Produk Israel Sah Demi Dukung Kemerdekaan Palestina

Ketiga, OKI, kata Jokowi harus menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban
Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan, misalnya mendesak diberikannya akses kepada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk dapat melaksanakan mandatnya. Serta terus mendorong proses advisory opinion di Mahkamah Internasional.

Keempat, OKI harus mendesak agar perundingan damai segera dimulai demi terwujudnya two state solution. Presiden menolak pemikiran one state solution karena dapat dipastikan bahwa Palestina akan dikorbankan.

“Dan Presiden mengatakan bahwa Indonesia siap untuk berkontribusi dalam proses perdamaian Palestina,”ucapnya.

“Sebagai penutup, Presiden mengulangi bahwa pentingnya OKI bersatu dan berada di garis depan, menggunakan semua cara damai, semua pengaruh dan semua upaya diplomasi untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina,”tuturnya.(hab)

Penulis : Hadits Abdillah

Editor : Hadits Abdillah

Berita Terkait

Memperkenalkan Indonesia Lewat Sekolah Diplomasi ala Diplomasi Kopiah di Tunisia
Dubes RI untuk Aljazair Mengapresiasi Kerja Sama antara UI dan IPB dengan Universitas di Aljazair
Virus HMPV Merebak
Jokowi, Pemimpin Terkorup
PLN Kerjasama dengan Mitra Internasional terkait Transisi Energi
Pilpres AS, Donald Trump Akan Pertahankan Kebijakan Pro Israel
Bukan Anindya Bakrie, Ternyata Arsjad Rasjid yang Wakili Indonesia di ABIS 2024
Harmony of Tradition: Meningkatkan Kerja Sama Pariwisata Saudi dan Indonesia
Berita ini 87 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 14:51 WIB

Memperkenalkan Indonesia Lewat Sekolah Diplomasi ala Diplomasi Kopiah di Tunisia

Rabu, 15 Januari 2025 - 12:17 WIB

Dubes RI untuk Aljazair Mengapresiasi Kerja Sama antara UI dan IPB dengan Universitas di Aljazair

Rabu, 8 Januari 2025 - 11:29 WIB

Virus HMPV Merebak

Jumat, 3 Januari 2025 - 01:59 WIB

Jokowi, Pemimpin Terkorup

Rabu, 20 November 2024 - 11:46 WIB

PLN Kerjasama dengan Mitra Internasional terkait Transisi Energi

Berita Terbaru

Pemerintahan

Bakamla RI dan Japan Coast Guard Gelar Passing Exercise

Sabtu, 25 Jan 2025 - 18:17 WIB