JAKARTA RAYA, Medan — Perkembangan kasus dugaan pembunuhan terhadap Rusman Maralen Situngkir yang diduga dilakukan oleh istrinya sendiri, Dr. Tiromsi Sitanggang, seorang dosen, terus bergulir di persidangan. Kuasa hukum keluarga korban, Ojahan Sinurat, SH, menyatakan bahwa keterangan saksi ahli dari Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Utara, Kompol Rafles Tampubolon, menguatkan kesaksian para saksi fakta sebelumnya.

Kompol Rafles menerangkan bahwa percikan darah yang ditemukan di lemari kayu di dalam kamar korban identik dengan darah laki-laki, dan hasil pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan darah tersebut cocok dengan sampel darah saudara laki-laki korban. “Keterangan ini sejalan dengan kesaksian Surya Bakti alias Ucok, yang menyatakan mendengar suara rintihan minta tolong dari dalam kamar korban sebanyak empat kali,” ungkap Ojahan.

Ia menambahkan, saksi ahli juga menjelaskan bahwa percikan darah itu kemungkinan terjadi akibat benturan benda tumpul yang menyebabkan darah menyembur ke arah lemari kayu. “Ini menjadi bukti penting. Namun kami menyayangkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak mendalami lebih lanjut, misalnya apakah temuan percikan darah tersebut cukup untuk menetapkan kamar sebagai tempat kejadian perkara (TKP),” kata Ojahan.

Sementara itu, dr. Yonada K. Sigalingging, dokter UGD yang bertugas saat korban dibawa ke RS Advent Medan, menyatakan bahwa korban sudah dalam kondisi meninggal dunia atau Death on Arrival (DOA) saat tiba di rumah sakit. “Saya sempat bertanya pada pihak keluarga mengenai kondisi pasien. Saat diperiksa, kesadaran sudah tidak ada, tidak ada respons saat dipanggil, denyut nadi dan jantung juga sudah tidak ditemukan,” ujarnya.

Yonada juga mengungkapkan adanya luka pada dahi, bibir, dan hidung korban yang menurutnya bukan disebabkan oleh benda tajam. Namun, ia mengaku tidak dapat memastikan sudah berapa lama korban meninggal sebelum tiba di rumah sakit tanpa pemeriksaan forensik lebih lanjut.

Menanggapi hal ini, Ojahan menegaskan bahwa fakta bahwa korban sudah tidak bernyawa saat dibawa ke rumah sakit semakin memperkuat dugaan bahwa korban dibunuh sebelum sempat mendapatkan pertolongan. Ia berharap, persidangan minggu depan yang akan menghadirkan tiga saksi ahli lainnya dapat mengungkap lebih jauh penyebab kematian korban. (sin)