JAKARTA RAYA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menjadi sorotan atas langkah tegasnya dalam menangani berbagai kasus hukum di wilayah Jakarta. Di bawah kepemimpinannya, Polda Metro Jaya berani memanggil Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta, Andhika Permata, terkait dugaan penyalahgunaan anggaran dalam ajang Pemilihan Abang None Jakarta 2024.

Selain itu, kasus dugaan pemerasan oleh sejumlah oknum polisi dalam acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 berhasil diungkap dan ditindak tegas, sesuatu yang jarang terjadi sebelumnya.

Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menilai bahwa langkah Kapolda Metro Jaya ini harus menjadi pertimbangan bagi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan penghargaan atau sanksi.

“Jika Kapolri menganggap keberanian Kapolda Metro Jaya dalam mengusut dua kasus ini sebagai prestasi, maka sudah sepatutnya Irjen Pol Karyoto mendapatkan promosi jabatan,” ujar Uchok kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).

Namun, Uchok juga mengingatkan bahwa jika kedua kasus ini tidak membuahkan hasil yang jelas, seperti belum adanya tersangka dalam kasus penyalahgunaan anggaran Abang None Jakarta 2024, maka hal tersebut bisa dianggap sebagai kegagalan Kapolda Metro Jaya.

“Jika Kapolri menilai tindakan Kapolda Metro Jaya dalam menindak polisi yang melakukan pemerasan di DWP 2024 bukan sebuah pencapaian, maka akan lebih baik Kapolri mengajukan penggantian Kapolda Metro Jaya kepada Presiden Prabowo,” tambah Uchok.

Menurutnya, pergantian kepemimpinan di Polda Metro Jaya bisa menjadi langkah strategis untuk memulihkan kepercayaan publik, wisatawan, dan investor internasional terhadap kepolisian Indonesia.

Pernyataan ini memperlihatkan bahwa kinerja Kapolda Metro Jaya kini berada di persimpangan antara apresiasi dan evaluasi. Apakah tindakan tegasnya akan diganjar penghargaan atau justru berujung pada sanksi dan pergantian jabatan, semua bergantung pada keputusan Kapolri dan hasil akhir dari kasus-kasus yang sedang ditangani. (hab)