JAKARTA RAYA-Anggota DPD RI Dapil Daerah Khusus Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, dari pengalaman sevelumnya, penerapan rekayasa lalu lintas baik itu one way (mengubah jalur yang semula dua arah menjadi satu arah), contraflow (mengubah arah kendaraan berlawanan dengan jalur normalnya) dan ganjil genap (sistem pembatasan kendaraan berdasarkan nomor polisi kendaraan) cukup efektif mengurangi kemacetan dan mengurai kemacetan saat arus mudik dan balik.
“Sangat penting bagi para pemudik, terutama yang menggunakan kendaraan pribadi, untuk selalu memantau informasi terbaru mengenai rekayasa lalu lintas dari sumber resmi seperti Korlantas Polri, Jasa Marga, media massa dan media sosial, ” kata Fahira melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Menurut Fahira, dengan rutin memperbarui informasi, pemudik dapat menghindari rute yang berpotensi macet, mengetahui perubahan kebijakan secara real-time, serta menyesuaikan waktu perjalanan agar lebih nyaman dan efisien.
“Selain itu, pemanfaatan aplikasi navigasi yang terintegrasi dengan informasi lalu lintas juga dapat membantu pemudik dalam menentukan jalur alternatif yang lebih lancar,” ujarnya
Senator Jakarta ini menambahkan keberhasilan rekayasa lalu lintas dalam mengurangi kepadatan kendaraan tidak terlepas dari perencanaan yang matang serta kerja sama semua pihak, baik pemerintah, aparat kepolisian, operator jalan tol, maupun masyarakat itu sendiri.
Dengan volume kendaraan yang meningkat signifikan selama periode mudik dan balik Lebaran, perlu pengaturan lalu lintas yang tepat agar risiko kemacetan parah, kecelakaan, serta ketidaknyamanan bagi pemudik bisa diminimalisir.
“Karenanya, rekayasa lalu lintas menjadi instrumen penting dalam memastikan mobilitas tetap lancar. Sistem one way, misalnya, terbukti efektif dalam mempercepat arus kendaraan di jalur utama dengan mengurangi hambatan dari kendaraan yang melaju berlawanan arah, ” ujarnya.
Begitu pula dengan contraflow, yang menjadi solusi fleksibel untuk mengatasi kepadatan secara dinamis berdasarkan kondisi lalu lintas di lapangan. Sementara itu, kebijakan ganjil genap membantu mengurangi volume kendaraan di jalan tol serta mendorong masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan lebih baik.
“Sosialisasi yang masif melalui berbagai kanal komunikasi seperti media massa dan media sosial, aplikasi navigasi, serta siaran langsung dari posko mudik, dapat membantu masyarakat mendapatkan informasi terkini mengenai skema lalu lintas yang berlaku, ” katamya.
Selain itu, dukungan dari petugas di lapangan dalam mengarahkan kendaraan dan menegakkan aturan juga berperan penting dalam memastikan kelancaran rekayasa lalu lintas.
“Dengan memahami pentingnya pengaturan lalu lintas dan mengikuti arahan yang diberikan, masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik yang lebih lancar, aman, dan nyaman,” ujar Fahira Idris. (sin)
Tinggalkan Balasan