JAKARTA RAYA |
Untuk merevitalisasi Museum Transportasi yang terletak di dalam area TMII, Jakarta Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Kementerian Perhubungan menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama TMII Intan Ayu Kartika dan Kepala Badan Pengembangan.Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Subagiyo, yang disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela-sela RunHub yang merupakan rangkaian peringatan Hari Perhubungan Nasional di TMII, Cipayung, Jakarta Timur, kemarin pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setelah 33 tahun berlalu, kami merasa perlu melakukan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pengunjung TMII,” kata Direktur TMII Intan Ayu Kartika usai penandatanganan MoU.
Selain itu, revitalisasi juga untuk mengikuti perkembangan zaman dan tren dalam peran dan fungsi museum sebagai pusat informasi dan edukasi di TMII.
Berangkat dari hal tersebut, kata Intan, TMII dan Kementerian Perhubungan sepakat untuk merevitalisasi Museum Transportasi.
Langkah ini dilakukan dalam rangka memperluas cakupan dan substansi materi yang didapatkan oleh pengunjung.
“Termasuk, memberikan pengalaman berkunjung yang lebih baik, lebih menarik, dan dapat dinikmati oleh semua usia. Kami ingin Museum Transportasi menjadi salah satu museum yang terbaik, dalam hal transportasi di Indonesia,” kata Intan.
Berdiri di atas lahan seluas 6,25 hektare, Museum Transportasi milik Kementerian Perhubungan di TMII menjadi warisan sejarah dan evolusi transportasi sebagai tempat rekreasi yang edukatif.
Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto pada 14 Februari 1984, yang diiringi pembangunan mulai tahun 1985 sebelum diresmikan Presiden Soeharto pada 20 April 1991.
Beberapa koleksi yang menarik antara lain Cikar DAMRI, armada pertama DAMRI yang menjadi alat angkut logistik militer di Surabaya dan Mojokerto pada tahun 1946; Kereta Api Luar Biasa (KLB) yang digunakan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta saat pemerintahan RI pindah ke Yogyakarta, pesawat jenis DC-9 PK-GNT milik Garuda Indonesia, perahu Banjar khas pedalaman, hingga mercusuar dari tahun 1879.
Kepala BPSDMP Subagiyo mengatakan, dalam rangkaian Harhubnas tahun 2024 ini, BPSDM Perhubungan bersama TMII bersepakat untuk merevitalisasi Museum Transportasi.
“Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan Museum Transportasi bukan hanya sebagai pusat sejarah transportasi Indonesia, tetapi juga destinasi wisata edukatif bagi masyarakat. Museum ini akan kita poles menjadi tempat yang lebih modern infografisnya juga akan kita perbaiki dan di sini juga merupakan miniatur Indonesia,” paparnya.
Menurut dia, Museum Transportasi yang akan direvitalisasi juga akan menjadi suatu wahana informasi bahwa transportasi merupakan konektivitas pendukung antar pulau mulai dari Sumatera sampai Papua.
“Dan transportasi lah yang akan merangkai itu semua menjadi satu kesatuan dan akan menjadi suatu wahana edukasi yang cukup menarik bagi pengunjung,” kata Subagiyo.(JR)