JAKARTA RAYA – Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) siap berkolaborasi untuk memperkuat kelembagaan dan meningkatkan kualitas tata kelola koperasi, khususnya Koperasi Unit Desa (KUD) yang berjumlah lebih dari 60.000 unit di seluruh Indonesia.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi komitmen BNI dalam mendukung program Kemenkop untuk merevitalisasi KUD dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan menjadikan KUD dan Gapoktan sebagai penyalur pupuk langsung kepada petani, guna mempercepat pencapaian target swasembada pangan. Gapoktan akan ditingkatkan statusnya menjadi badan usaha koperasi.
Dalam proses revitalisasi KUD dan peningkatan status Gapoktan, BNI akan membantu pembiayaan ke notaris untuk mendapatkan akta badan usaha yang sah sebagai koperasi. Dana CSR (Corporate Social Responsibility) BNI akan digunakan untuk mendukung perubahan status Gapoktan tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi bantuan dari BNI karena ini akan sangat membantu transformasi Gapoktan menjadi koperasi,” kata Wamenkop Ferry dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Kolaborasi Kemenkop dan BNI di Sentul, Kamis (06/02).
Wamenkop Ferry menegaskan bahwa perubahan status Gapoktan menjadi koperasi akan mempermudah dan mempermurah penyaluran pupuk kepada petani, sehingga memberikan keuntungan bagi mereka. Revitalisasi KUD juga dapat menjadi wadah strategis untuk penyimpanan dan pengolahan hasil panen petani.
Saat ini, pola tanam dan panen petani di Indonesia masih tradisional, sehingga memerlukan dukungan berbagai pihak untuk meningkatkan produktivitas. Sebagai contoh, dalam mengelola hasil panen padi, masih banyak petani yang mengeringkan gabah dengan sistem jemur tradisional. Oleh karena itu, diperlukan mesin pengering (dryer) yang dikelola koperasi agar hasil panen lebih cepat kering dan kualitasnya terjaga.
“KUD memiliki aset seperti kantor dan gudang, namun tidak semua KUD dilengkapi dryer. Kolaborasi Kemenkop dan BNI bisa diarahkan untuk penyediaan dryer di KUD,” ujar Ferry.
Ferry optimis bahwa kerja sama antara Kemenkop dan BNI akan meningkatkan kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional dan mempercepat tercapainya target swasembada pangan sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Jika skema penyaluran pupuk bersubsidi diperbaiki, maka produksi pertanian akan meningkat,” tambah Ferry.
Wakil Direktur Utama Bank BNI, Putrama Wahju Setyawan, menegaskan komitmen BNI dalam mendukung program prioritas pemerintah, termasuk digitalisasi, rebranding koperasi, dan penguatan tata kelola koperasi.
“Kami berkomitmen mendukung transformasi ini melalui CSR. Ini adalah bagian dari dukungan kami terhadap koperasi di seluruh Indonesia,” kata Putrama.
Putrama juga menekankan peran strategis koperasi dalam mendorong perekonomian nasional. Sebagai BUMN di sektor jasa keuangan, BNI memiliki mandat untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional bersama Kemenkop.
“Koperasi adalah instrumen penting untuk memperluas usaha masyarakat, dan BNI siap menjadi mitra strategis,” pungkas Putrama. (eng)
Tinggalkan Balasan