JAKARTA RAYA – Pernyataan pasangan calon nomor urut 1, Imam-Ririn, mengenai migrasi penduduk dan program keluarga berencana (KB) dalam debat kedua Pilkada Depok 2024, menuai kritik tajam dari calon wakil wali kota Depok nomor urut 2, Chandra Rahmansyah. Menurut Chandra, argumen yang disampaikan pasangan tersebut tidak relevan dan tidak memiliki keterkaitan yang jelas.

“Nomor 1 jauh lebih nggak nyambung, kalau menurut saya, Jaka Sembung (Jagak Nyambung). Apa hubungannya mencegah migrasi dengan keluarga berencana? Ini jelas dua hal yang berbeda,” tegas Chandra dalam debat yang disiarkan langsung oleh iNews TV, Kamis (14/11/2024).

Chandra menjelaskan bahwa migrasi penduduk lebih berkaitan dengan pembukaan ruang-ruang ekonomi baru, bukan dengan program KB. Ia menilai pernyataan pasangan Imam-Ririn tidak didasarkan pada pemahaman yang tepat tentang konteks migrasi.

“Migrasi itu berkaitan dengan pembukaan akses ekonomi baru. Pemerintah sudah menunjukkan hal itu dengan membuka akses transportasi di berbagai wilayah sebagai strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satu contoh nyata adalah pembangunan Jalan Trans Papua,” lanjut Chandra.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang mendukung mobilitas masyarakat menjadi langkah konkret dalam mengelola migrasi penduduk. “Migrasi bukan soal membatasi, tetapi memfasilitasi pertumbuhan wilayah baru melalui akses transportasi yang memadai,” tambahnya.

Chandra juga mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menilai argumen yang disampaikan pasangan calon nomor urut 1. “Silakan pelajari dengan baik, migrasi dan KB itu dua hal yang berbeda. Buka akses transportasi, maka ruang ekonomi akan terbuka,” tegasnya.

Debat yang berlangsung dengan ketegangan tersebut menunjukkan perbedaan visi dan program antara kedua pasangan calon. Supian dan Chandra menampilkan gagasan pembangunan berbasis infrastruktur yang terencana, sementara Imam-Ririn dinilai kurang konkret dalam menjabarkan program-program mereka.

Debat Pilkada Depok 2024 ini menjadi momentum penting bagi warga Depok untuk menentukan pilihan mereka pada pemungutan suara yang akan digelar pada Desember mendatang. (hab)